Fajarasia.id – Tiga dari 12 korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024) diketahui berasal dari Bogor, Jawa Barat.
Korban diketahui warga Perum RS PMI, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Tiga korban masing-masing atas nama Nazwa Ghefira (perempuan), Aisyah Hasna Humairah (perempuan), dan Eva Daniawati (perempuan).
Kapolsek Sukaraja, Polres Bogor, Kompol Birman Simanullang membenarkan jika tiga korban merupakan warga Sukajara, Kabupaten Bogor.
“Tiga korban warga Bogor, cuma yang baru teridentifikasi atas nama Aisyah,” kata Kapolsek Sukaraja saat dihubungi, Senin (8/4/2024).
Menurutnya, untuk dua korban lainnya sejauh ini masih dilakukan identifikasi di rumah sakit.
“Mudah-mudahan saja yang dua itu selamat, soalnya yang teridentifikasi baru satu orang,” kata dia.
Kompol Birman Simanullang mengaku sudah memastikan dan mendatangi langsung rumah korban.
“Saya sudah pastikan ke sana (rumah korban,red), cuma kami engga ketemu sama keluarganya,” tambahnya.
Sebab, kata dia, saat itu ibu korban sudah berangkat menuju ke rumah sakit.
“Ternyata ibu korban yang kerja di PMi ini, dia langsung berangkat pakai ambulans ke sana,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT tempat para korban tinggal membenarkan hal tersebut.
Ketua RT, Sugeng Triyono dua warganya yang menjadi korban memiliki ikatan keluarga.
“Iya benar warga saya. Untuk dari sini itu dua orang yakni anaknya Ibu Cicih. Satunya lagi itu adiknya Ibu Cicih,” kata Sugeng dijumpai di kediamannya.
Rumah ini persis berada di depan rumah Pak RT.
Namun, usai insiden ini rumah yang ditinggali korban kecelakaan maut ini terlihat kosong.
Gerbang serta pintu rumah terkunci rapat.
Meski kosong, lampu di rumah ini tetap menyala.
“Kalau rumahnya itu benar. Tapi, sekarang Ibu Cicih dan anaknya tinggal di Cilebut Residence. Kalau ke sininya itu cuman beberapa kali saja. Tapi memang masih diisi enggak dikosongin banget,” jelasnya.
Ibu Cicih sendiri saat ini dikabarkan sedang menuju lokasi kecelakaan.
“Tadi Ibu Cicihnya langsung berangkat ke sana setelah mendapatkan kabar,” ungkapnya.
Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap jenazah korban.
Dalam peristiwa tersebut diketahui 12 orang meninggal dunia, terdiri dari 7 orang laki-laki dan 5 orang wanita.
“Kita sedang melakukan upaya untuk mendapatkan ciri-ciri dari korban yang meninggal. Karena memang kondisi lukanya cukup berat sehingga tentunya perlu dilakukan langkah-langkah post mortem dan dari 12 jenazah terdiri dari 7 laki-laki dan 5 wanita,” ucap Kapolri.
Ia mengatakan semua jenazah kini sedang dalam pengambilan sampel jaringan di dalam tubuh.
Nantinya, sampel itu akan dicocokan dengan keluarga korban.
“Kita harus melakukan pengecekan terkait dengan dna ataupun juga mengecek dari properti yang ada sehingga kemudian nanti pada saat match bisa kita serahkan kepada keluarga korban,” katanya.
Sejauh ini, kata Kapolri, sudah ada dua KTP yang didapatkan pihak kepolisian dari jenazah korban. Kedua korban itu berasal dari Ciamis dan Bogor.
“Dua KTP yang didapatkan yang kemudian dikenali identitasnya itu sudah kita hubungi pihak keluarga ada yang satu berasal dari Ciamis dan satu berasal dari Bogor,” katanya.
“Kemudian saat ini untuk upaya selanjutnya adalah melakukan pemberian pelayanan dan proses antemortem yaitu pengambilan jenazah yang nanti akan diambil keluarga,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kapolri menambahkan pihaknya kini sudah menerima 4 keluarga korban yang sudah datang ke RSUD Karawang.
Mereka kini sedang diambil ante mortem untuk mencocokan dengan identitas jenazah.
“Saat ini sedang berlangsung sudah ada 4 keluarga yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan antemortem dan sisanya tentunya sedang kami tunggu dan kami berupaya untuk segera menghubungi pihak keluarga korban,” pungkasnya.***