Fajarasia.co – Yenny Wahid menyinggung kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa salah satu publik figur tanah Air. Menurut Yenny, korban KDRT perlu mendapatkan pendampingan dan konseling.
“Kalo korban KDRT itu memang harus diberikan pendampingan. Pendampingan dan konseling,” ujar Yenny dalam keterangan, Senin (17/10/2022).
Selain itu, lanjut Yenny, korban harus diberikan ruang untuk bisa berpikir lebih jernih dan dibimbing. “Supaya ngga takut untuk menghadapi resiko-resiko ke depan, kalau enggak akan balik lagi,” kata dia.
Yenny menyampaikan data bahwa lebih dari 50 persen korban KDRT akan kembali kepada pasangannya. Beberapa faktor diantaranya, ketergantungan secara finansial dan emosi, ketakutan kalau harus memulai hidup baru sendiri akan lebih sulit.
“Jadi dia (korban) lebih memilih untuk mentolerir perlakuan kasar yang didapatkannya, daripada mengambil resiko untuk hidup sendiri. Apalagi kalau sudah punya anak,” ungkap Yenny.
Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu juga menyoroti langkah penyanyi Lesti Kejora mencabut laporan KDRT yang dilakukan suaminya. “Ini PR besar kita untuk terus mengedukasi kaum perempuan agar bisa keluar dari rantai yang membelenggu ini,” ujarnya.
Bagaimanapun bentuk kekerasannya, menurut Yenny hal itu tidak bisa ditolerir sama sekali. Apalagi, kata dia, kekerasan yang terjadi pada diri sendiri.
“Kita harus berani untuk memutus mata rantai kekerasan tersebut dan itu harus dimulai dari tekad kita sendiri. Yakinlah bahwa siapapun korban itu akan mendapat dukungan dari orang-orang sekelilingnya,” pintanya.
“Jangan takut, jangan ragu, karna tidak ada orang yang berhak mendapatkan perlakuan kasar dan diperlakukan menggunakan kekerasan. Kita harus belajar mencintai diri kita sendiri dulu,” sambungnya. ****