Fajarasia.id – Tiongkok mendesak negara-negara anggota G7 untuk berhenti mencampuri urusan dalam negerinya serta lebih berkontribusi dalam kerja sama internasional. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, pada Selasa(18/3/2025), dikutip dari Xinhua.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan atas pernyataan G7 terkait Taiwan, isu maritim, serta dugaan pasokan senjata ke Rusia. Mao menilai pernyataan G7 sebagai bentuk distorsi fakta yang disengaja untuk menyudutkan Tiongkok.
Ia menegaskan bahwa negaranya sangat menyesalkan dan dengan tegas menolak tuduhan tersebut. Tiongkok juga telah mengajukan protes serius kepada negara-negara terkait.
“Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan utama Tiongkok dan tidak boleh ada campur tangan eksternal. Situasi di Laut China Selatan secara umum stabil, sehingga kebebasan navigasi dan penerbangan di wilayah tersebut tidak pernah menjadi masalah,” kata Mao.
Selain itu, Mao membantah tuduhan G7 tentang “kelebihan kapasitas Tiongkok” dan meminta G7 berhenti mempolitisasi perdagangan serta ekonomi. Ia menegaskan G7 harus berhenti mengganggu rantai pasokan global dan lebih fokus pada upaya pemulihan ekonomi dunia.
Tiongkok juga menyerukan agar G7 meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan bias ideologis yang hanya memperburuk ketegangan global. Mao menuduh G7 sengaja menciptakan konfrontasi antarblok.
Ia meminta G7 untuk lebih berperan dalam menyelesaikan tantangan global, seperti pembangunan ekonomi dan stabilitas internasional. Mao juga menuju G7 untuk mengambil langkah-langkah yang lebih bermanfaat bagi dunia daripada terus menargetkan Tiongkok dalam berbagai isu global.****