Survei Litbang “Kompas”: Elektabilitas PDI-P Masih Teratas, Diikuti Gerindra dan Demokrat

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas PDI-P Masih Teratas, Diikuti Gerindra dan Demokrat

Fajarasia.id – Hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan, PDI-P merupakan partai politik dengan elektabilitas tertinggi saat survei digelar.

“Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih meraih elektabilitas tertinggi, yaitu 23,3 persen atau sedikit meningkat (0,4 persen) dibandingkan survei Januari 2023,” tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Selasa (23/5/2023).

Berdasarkan survei, posisi PDI-P di urutan teratas diikuti oleh Partai Gerindra yang mempunyai elektabilitas sebesar 18,6 persen atau naik 4,3 persen dibandingkan hasil survei pada bulan Januari 2023.

Di bawah PDI-P dan Gerindra, ada Partai Demokrat dengan elektabilitas 8,0 persen, Partai Golkar 7,3 persen, Partai Nasdem 6,3 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,5 persen.

Menurut hasil survei, hanya 6 partai di atas yang elektabilitasnya melampaui ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Sementara itu, tiga partai parlemen elektabilitasnya berada di bawah 4 persen, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,8 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 3,2 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,9 persen.

Bahkan, elektabilitas PPP tertinggal dibandingkan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang tidak punya kursi di parlemen.

Partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu tercatat memiliki elektabilitas sebesar 3,1 persen. Sedangkan, partai-partai peserta pemilu lainnya tercatat mendapatkan elektabilitas di bawah 1 digit.

Namun, terdapat 15,8 persen responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab saat disurvei.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 30 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.***

Pos terkait