Fajarasia.id – Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, membeberkan bentuk penanganan yang diberikan kepada korban kabel yang menjuntai milik PT Bali Tower, Sultan Rif’at Alfatih (20). RS Polri menyampaikan tim dokter yang menangani Sultan terdiri dari gabungan ahli spesialis guna mempercepat proses penyembuhannya.
Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Hariyanto menyampaikan tim dokter yang terlibat merupakan gabungan dari dokter yang merawat Sultan sebelumnya. Adapun tim dokter yang menangani Sultan, lanjut Hariyanto, terdiri dari gabungan dokter spesialis.
“Tim dokter yang terlibat terdiri dari spesialis THT, bedah digestif, bedah, penyakit dalam, konsultan gastro hepatologi, anastesi, anastesi konsultan intensif care, ahli Gizi, fisioterapis dan perawat mahir,” jelas Hariyanto saat dihubungi, Rabu (9/8/2023).
Lebih lanjut, Hariyanto mengatakan penanganan Sultan untuk rawat inap, tetap diperlukan lantaran Sultan sebelumnya hanya menjalani rawat jalan. Ia mengatakan keputusan tersebut berdasarkan permintaan langsung Kapolri, Jenderal pol Listyo Sigit Prabowo.
“Kami merasa perlu membantu dengan kondisi selama ini, kami berusaha merespon keinginan keluarga, terutama ayahanda dari Sultan,” tutur Hariyanto.
Meski demikian, Hariyanto menegaskan bahwa tim gabungan dokter tersebut pun juga melibatkan dokter-dokter yang sudah merawat Sultan sebelumnya. Ia mengatakan dengan adanya kolaborasi tersebut, diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhannya.
“Kami akan berkolaborasi dengan dokter-dokter dari Rumah sakit yang merawat Sultan sebelumnya, yaitu dari RSCM dan RS Fatmawati. Doakan dengan melakukan perawatan bersama InsyaAlloh hasilnya akan lebih baik,” tegas Hariyanto.
Diketahui, Hariyanto juga mengungkapkan Sultan dirawat ke RS Polri guna memulihkan kondisi fisiknya secara umum, khususnya pada berat badan.
“Iya, (Sultan) sedang kita rawat inap. Kita perbaiki kondisi umumnya, seperti meningkatkan berat badan,” lugas Hariyanto.
Sebelumnya, Sultan Rif’at Alfatih (20) mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang sudah tujuh bulan hanya bisa makan dan minum melalui selang di hidungnya akibat kabel fiber optik yang menjuntai dan terkena lehernya, di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada Kamis 5 Januari 2023 silam.
Akibat kecelakaan itu, tulang tenggorokannya hancur dan pita suaranya putus sehingga tak bisa bicara. Di tengah kondisinya yang sedang tidak-baik saja, Sultan tetap berjuang mencari keadilan untuk dirinya yang menjadi korban kabel fiber optik milik operator telekomunikasi.
Ayah Sultan, Fatih mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan kasus ini. Ia menyebut, peristiwa itu terjadi tujuh bulan lalu tepatnya pada 5 Januari 2023, tapi pihak provider dianggap tidak memiliki naik baik untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan.
Fatih menyebut pihaknya telah melakukan sejumlah upaya mediasi dengan mendatangi langsung maupun bersuarat ke pihak operator.
Dia mengaku kecewa atas perilaku dari pihak operator. Menurutnya, lebih penting pengakuan maaf kepada keluarga dan penyelesaian masalah ini dengan empati.****