Fajarasia.id – Sebanyak 34 rumah warga mengalami kerusakan setelah gempa bumi magnitudo 5,2 menggucang Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (13/12/2022). Data tersebut didapatkan setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem melakukan pemutakhirkan data dampak gempa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, sebaran kerusakan rumah warga teridentifikasi di beberapa kecamatan. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/12/2022).
“Antara lain Kecamatan Kubu, Manggis, Karangasem, Rendang, dan Bebandem,” kata Abdul. Selain kerusakan rumah, kata Abdul, BPBD Karangasem juga melaporkan dua warga mengalami luka-luka gempa tersebut.
“Salah satu korban luka-luka akibat terkena air panas karena panik saat gempa. Kedua warga tersebut telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Karangasem,” ujarnya.
Menurut Abdul, hingga hari ini petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dan pemantauan di lokasi terdampak. Selain itu, berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadi 21 gempa susulan.
“Gempa bumi ini akibat aktivitas sesar naik Flores atau Flores back arc thurst. Dilihat dari analisis mekanisme sumber gempanya, terjadi mekanisme pergerakan naik,” ucapnya.
Guncangan gempa yang dirasakan warga Karangasem, juga dirasakan warga di kabupaten lain. Bahkan hingga mereka yang berada di Nusa Tenggara Barat.
BNPB pun mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa. Abdul menyebut, bencana tidak dapat dideteksi dengan pasti dan dapat terjadi setiap saat.
Warga yang wilayahnya berada di sekitar episenter gempa dapat melakukan pengecekan kondisi rumah sebelum memasukinya kembali. Pascagempa Karangasem ini, BNPB dan BPBD Bali terus berkoordinasi dan memonitor BPBD di wilayah terdampak. ****