Fajarasia.id – Polres Metro Jakarta Timur memeriksa 10 orang saksi terkait kasus tewasnya anak seorang Perwira Menangah (Pamen) TNI Angkatan Udara. Dimana, korban berinisial CHR (16) tewas di Pos Spion (Ujung Landasan 24) Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
“Kami sudah melakukan interogasi dan klarifikasi terhadap 10 orang saksi. Awalnya ada 8 orang saksi yang kita periksa, kini bertambah 2 orang saksi lagi,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Simarmata Sabtu (30/9/2023).
Lebih lanjut, Leonardus mengatakan 10 orang saksi yang diperiksa yakni kedua orang tua korban, wali kelas, guru bimbingan konseling, empat teman kelas korban. Kemudian, ada juga seorang petugas keamanan dan seorang personel Puspom TNI AU yang saat itu sedang berjaga.
“Masih ada saksi-saksi lain yang akan kami periksa dalam beberapa hari kedepan. Nantinya, sakis baru itu akan kami mintakan keterangan untuk membuat urutan kejadian tersebut,” ujar Leonardus.
Selain memeriksa saksi, kata Leonardus, jajarannya juga memeriksa 18 Kamera Pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian. Seluruh kamera pengawas itu, lanjut Leonardus, berada di dalam area vital TNI Angkatan Udara.
“Ternyata, hasil analisis (mendapati) hanya empat titik CCTV yang merekam korban. Baik itu pra maupun pasca kejadian,” kata Leonardus.
Menurut Leonardus, kamera pengawas yang merekam langsung ke Tempat Kejadian Perkara tidak berfungsi sejak lama. Meski demikian, hasil pemeriksaan pada kamera pengawas lainnya yang merekam korban mendapati korban pergi sendiri ke TKP dengan bersepeda.
“Kami akan terus berkoordinasi dan berbagi data hasil penyelidikan dengan pihak terkait. Kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan forensik dan autopsi korban,” ujar Leonardus.****