Fajarasia.id – Pemerintah menargetkan sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan rampung seluruhnya di tahun 2025. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidik (GTK) Nunuk Suryani mengatakan, ada 1,6 juta guru belum bersertifikat dan dari jumlah tersebut baru 44,96 persen guru yang bersertifikat.
“Tahun ini ada sekitar 598 ribu guru lebih yang mengikuti PPG. Kami targetkan sertifikasi rampung pada 2025 mendatang,” kata Nunuk dalam kunjungan kerjanya ke Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis (8/8/2024).
Nunuk menjabarkan, data Kemendikbudristek sebanyak 589.589 guru sudah lulus menjadi PPG di tahun 2024. Sementara, sisanya 713.582 guru masih belum mengikuti seleksi.
“Yang sedang berjalan untuk pendidikan ada 90.143 guru menjadi proyek pilot dan sisanya 499.446 orang pada tahap berikutnya. Sehingga diharapkan pada tahun 2025 semua bisa mengikuti program tersebut,” kata Nunuk, mengungkapkan.
Menurutnya, secara nasional jumlah guru mencapai 3 juta orang. Namun, dari jumlah tersebut baru ada 1,3 juta guru lebih yang telah bersertifikat atau 44,96 persen.
Sementara itu, jumlah guru yang belum tersertifikasi sebanyak 1,6 juta. Namun dari data tersebut yang masuk kriteria menjadi PPG hanya ada 1,2 juta, karena sisanya ada yang belum menamatkan jenjang pendidikan S1.
Ia pun memastikan, kemudahan program sertifikasi melalui daring akan didukung dengan anggaran tunjangan profesi guru (TPG). Rencananya, besaran tambahan TPG tersebut mencapai Rp20 triliun.
“Kalau guru sudah bersertifikat, TPG juga kami siapkan dengan tambahan Rp20 triliun. Jadi total anggaran TPG mencapai Rp70 triliun,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Riau, Reisky Bestary mengatakan, untuk guru penggerak yang sudah bersertifikat sekitar 2173 orang. Sementara yang masih dalam pelatihan 2187 dan berstatus Calon Guru Penggerak (CGP).
“Dari jumlah itu, guru penggerak yang sudah jadi kepsek dan pengawas 233, dan CGP 156. Sementara yang statusnya Plt Kepsek dari unsur Guru Penggerak itu 24, dari CGP 19,” kata Reisky.***