Pejabat Boleh kaya Asal Jangan Hasil Uang Haram dan Taat LHKPN

Pejabat Boleh kaya Asal Jangan Hasil Uang Haram dan Taat LHKPN

Fajarasia.id – Didik Mukrianto anggota DPR RI mengatakan pejabat boleh kaya asal tidak cuci uang.

“Belakangan ini kita sedang dihebohkan oleh kasus yang menjadi keprihatinan kita semua, dimana tidak sedikit ditemukan para pejabat ASN dan keluarganya yang pamer kekayaan”, kata Didik saat acara diskusi Dialektika Demokrasi dengan Tema “Membedah Laporan LHKPN Di Tengah Sorotan Gaya Hedon Pejabat ” di ruangan media Center DPR RI, Kamis (16/3/2023).

Dikatakan dalam konteks itu tentu di saat negara kita sedang berjuang untuk memperbaiki ekonomi kita, kemudian meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita, mengatasi pengangguran-pengangguran yang dari hari ke hari semakin terbuka, ketika melihat pejabat-pejabat kita ini tidak punya empati, tidak punya simpati, tidak punya kesetiakawanan sosial terhadap nasib rakyat ya jelas ini akan mencedrai rasa-rasa kesetiakawanan publik.

Bagaimana mungkin logikanya para pejabat kita ASN ini, digaji dengan uang rakyat, digaji dari keringat rakyat, tapi di satu sisi rakyat ketika sulit untuk mengakses kesejahteraan, justru mereka dan keluarganya memamerkan kekayaan, pertanyaannya adalah apakah pejabat atau ASN atau PNS ini tidak boleh kaya, ya boleh, kaya tidak dilarang sepanjang sumbernya halal, sepanjang sumbernya legal, sepanjang taat bayar pajak, taat hukum, taat aturan dan juga yang lebih penting adalah bisa berbagi dengan masyarakat yang lain.

Karena tentu potret-potret yang belakangan kemudian diangkat oleh teman-teman media maupun masyarakat lain termasuk citizen jurnalisme ataupun sosial media, terbuka dalam perspektif publik, banyaknya kemudian potensi-potensi penyimpangan ataupun potensi-potensi mungkin penyalahgunaan jabatan karena jika, ini saya katakan potensi karena harus dibuktikan, jika kita melihat profiling seorang pejabat, dengan sejarah atau riwayat jabatannya, eksisting sekarang dengan gaya hidup yang ditonjolkan oleh keluarganya dan lain-lain yang kemudian diumbar di sosial media.

”Kadang-kadang logika akal sehat kita enggak menjangkau, masa gajinya sekian kemudian dia bisa bergaya hidup kayak begini,”tegasnya.***

Pos terkait