Pagelaran budaya Gumregut Ambangun wujud pelestarian budaya

Pagelaran budaya Gumregut Ambangun wujud pelestarian budaya

Fajarasia.id – Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul menyelenggarakan acara pesona budaya dengan tema Gumregut Ambangun, Gunung Kidul Unggul, sebagai wujud pelestarian budaya.

Acara diselenggarakan di Anjungan Provinsi DIY Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu. Acara tersebut menampilkan pagelaran budaya khas Gunung Kidul mulai dari Karawitan ”Gunung Kidulan”, tari ”Beksan Sekar Pudyastuti” hingga wayang orang dengan tema ”Semar Bangun Kahyangan”.

“Ini selaras dengan amanat Undang-Undang No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Acara pesona budaya sebagai langkah pelestarian dan pemajuan kebudayaan dari Kabupaten Gunung Kidul,” ujar Asisten Deputi Pemerataan Pembangunan Wilayah Kemenko PMK Andre Notohamijoyo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (24/11/2024).

Andre mengatakan pagelaran ini merupakan sebuah bentuk pelestarian kebudayaan dari wilayah Kabupaten Gunung Kidul yang memiliki kekhasan tersendiri. Kabupaten Gunung Kidul dengan ibu kota di Wonosari merupakan kabupaten terluas di Provinsi DIY

Secara geografis, kabupaten tersebut memiliki bentang alam yang unik mulai dari pegunungan (56 desa), dataran rendah (70 desa) hinge pesisir/pantai (18 desa). Kabupaten tersebut tidak memiliki kawasan pedalaman maupun kawasan terpencil.

Kabupaten Gunung Kidul juga memiliki kekayaan khazanah budaya seperti tradisi bersih desa/rasulan, Upacara Melasti di Pantai Ngobaran, Sedekah Laut di Pantai Baron, Ngalap Berkah di Nglanggeran, Upacara Cing Cing Goling di Karangmojo.

Demikian pula dengan kesenian tradisional seperti Rinding Gumbeng, Gejog Lesung, wayang kulit, reog, jathilan, campursari, dan sebagainya. Kekayaan budaya ini merupakan aset yang harus terus diperkuat oleh seluruh pemangku kepentingan di kabupaten tersebut.

Acara pesona budaya tersebut dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi DIY, Kabupaten Gunung Kidul dan Pemerintah Pusat yaitu Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Badan Narkotika Nasional (BNN), PT Produksi Film Negara (PFN) serta perwakilan negara sahabat.

Menurut Andre, upaya pelestarian harus dilakukan beriringan dengan langkah membangun ekosistem kebudayaan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat di kabupaten tersebut.

“Penyelenggaraan di Taman Mini Indonesia Indah juga menjadi sebuah ruang ekspresi budaya yang tepat sebagai bentuk miniatur Indonesia,” kata dia.****

Pos terkait