Fajarasia.co – Pemerintah daerah terkhusus wilayah Indonesia bagian timur diminta merespon hadirnya talenta di bidang industri kreatif. Untuk berperan aktif membantu seniman, kreator, inventor, dan pelaku UMKM melindungi Kekayaan Intelektual (KI).
“Ide kreatif yang berlimpah ini sebetulnya adalah sumber daya tanpa batas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pemahaman akan pentingnya ekonomi berbasis ekosistem KI mencakupi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua ini harus terus meningkat,” kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly dalam siaran pers diterima, Sabtu (01/10/2022).
Menurutnya, untuk menjadikan Indonesia negara yang maju, maka perlu didukung keberadaan ekosistem KI yang kuat. “Ekosistem KI merupakan sebuah siklus berkelanjutan melalui sinergi dan kolaborasi pemangku kepentingan,” ucap Yasonna.
Yasonna menyebut, tiga elemen dalam ekosistem KI harus dikuatkan, yakni elemen kreasi, proteksi, dan utilitas. Elemen kreasi berperan dalam menghasilkan kreasi KI yang kreatif dan inovatif.
Elemen proteksi berperan memperlancar proses pelindungan terhadap inovasi dan kreativitas melalui perolehan dengan cara pencatatan dan pendaftaran KI. Yang selanjutnya akan mendapat perlindungan dan penegakan hukum.
Sementara elemen utilisasi berperan dalam memproduksi dan memasarkan produk KI, serta menerapkan skema pembiayaan berbasis KI. Atau dengan kata lain disebut komersialisasi KI.
“Melalui KI ini memberikan keamanan dan kenyamanan dalam mengembangkan usahanya. Serta terhindar dari pembajakan dan pemalsuan produk oleh pihak lain,” ujar Yasonna.
Yassona mengingatkan, pemerintah daerah untuk melindungi kekayaan intelektual yang bersifat komunal. Seperti ekspresi budaya tradisional, pengetahuan tradisional ,dan sumber daya genetik.
“Mengapa penting melindungi kebudayaan kita ini?. Karena ada negara-negara lain yang kadang-kadang mirip (kebudayaannya) dan mengklaim bahwa tari itu adalah tarian dari negara mereka,” kata Yasonna.
Yasonna menyebut, pemanfaatan KI Komunal beririsan dengan pengembangan pariwisata. Bahwa pemanfaatan KI Komunal juga dapat membuka potensi meningkatkan ekonomi nasional bagi sektor pariwisata.
Pemberdayaan potensi KI dipadukan ecotourism merupakan langkah yang sudah dikembangkan negara Eropa. Dalam mempromosikan sekaligus mengembangkan potensi ekonomi dari produk Indikasi Geografis.
Selain itu, Yasonna menyebut, pemanfaatan produk berbasis Indikasi Geografis yang dihasilkan dari keragaman budaya dan sumber daya alam. Terbukti dapat menjadi katalisator tidak hanya bagi nation branding tapi juga mendukung kemandirian ekonomi suatu negara.****