KPU Harap Kemenkeu Segera Proses Revisi Anggaran Pemilu 2024

KPU Harap Kemenkeu Segera Proses Revisi Anggaran Pemilu 2024

Fajarasia.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) berharap Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dapat segera memproses usulan revisi anggaran terkait pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 mendatang.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari mengungkapkan, bahwa pihaknya memahami kondisi keuangan Negara yang sedang membutuhkan proyek strategis nasional yang lainnya, namun pihaknya sangat berharap anggaran pelaksanaan tahapan Pemilu Serentak 2024 yang saat ini sudah dimulai dapat bisa berjalan sebagaimana mestinya.

“KPU berharap Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan dan Bappenas dapat segera memproses usulan revisi DIPA KPU Tahun 2022 sesuai dengan prioritas kegiatan KPU dalam pelaksanaan Tahapan Pemilu Tahun 2024 di tahun 2022,” kata Hasyim dalam keterangan resmi yang diterima RRI.co.id, Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Selain itu, menurut Hasyim, KPU juga menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Pemerintah yang telah mengakomodir usulan kenaikan honor badan ad hoc penyelenggara pemilu, yaitu PPK, PPS, KPPS, Pantarlih, PPLN, KPPSLN dan Pantarlih LN untuk Pemilu Serentak 2024.

“KPU akan mengoptimalkan anggaran Pemilu Tahun 2024 pada tahun 2022 yang telah dialokasikan walau belum maksimal sesuai usulan kebutuhan KPU.

Di samping itu, Hasyim menambahkan, pihaknya juga Pemerintah dan Pemerintahan Daerah dapat membantu peminjaman atau hibah tanah dan bangunan yang layak kepada KPU untuk digunakan sebagai kantor maupun gudang KPU.

Sekadar informasi, terkait anggaran Pemilu Serentak 2024, kebutuhan KPU pada 2022 ini sebesar Rp8 triliun lebih. Dalam DIPA KPU 2022, telah teralokasi anggaran sebesar Rp2,4 triliun, sehingga KPU mengalami kekurangan anggaran sebesar Rp5,6 triliun.

Sesuai surat Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan nomor S-336/AG/AG.5/2022, tambahan anggaran KPU disetujui sebesar Rp1,2 triliun. Sehingga total alokasi anggaran KPU 2022 sebesar Rp3,6 triliun.****

Pos terkait