Fajarasia.id – Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyambangi Gresik usai terjadi bencana gempa M 6,5 di Pulau Bawean. BNPB mencatat sebanyak 17.644 jiwa terdampak akibat gempa tersebut.
Suharyanto bersama Pj Gubernur Jawa Timur bergegas ke Pulau Bawean menggunakan helikopter untuk melihat langsung dampak gempa dan memastikan penanganan darurat bencana berjalan dengan baik. Selain itu, Suharyanto juga memberikan simbolis bantuan dan melakukan dialog dengan warga terdampak.
“Besok, Senin (25/03) akan dilaksanakan rapat koordinasi percepatan penanganan pascagempa Bawean di kantor Bupati Gresik, yang akan dihadiri oleh Pj Gubernur Jawa Timur dan pimpinan daerah kab/kota yang terdampak gempa Bawean,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Minggu (24/3/2024).
Berdasarkan laporan BPBD Jawa Timur, ada sebanyak 6.277 pengungsi anak, 8.833 dewasa, dan 2.534 lansia di Kabupaten Gresik per Minggu (24/3) pukul 12.00 WIB. Selain itu, tercatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 238 kali dengan lokasi 132 km timur Laut Tuban.
“Menyikapi hal tersebut, BPBD Kabupaten Gresik telah mendirikan posko penanganan darurat gempa bumi, yang berlokasi Desa Dekatagung, Desa Lebak dan di pendopo Kantor Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur,” kata Abdul
Abdul mengatakan, ada ribuan bangunan rumah hingga bangunan fasilitas umum yang terdampak kerusakan dari gempa tersebut. Kerusakan itu terdampak hingga wilayah Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kota Surabaya, dan Kabupaten Tuban.
“Total rumah rusak ringan sebanyak 2.654 unit, rumah rusak sedang 1.177 unit, dan rumah rusak berat sebanyak 779 unit. Rusaknya sekolah sebanyak 78 unit, rumah sakit 5 unit, tempat ibadah 156 unit, dan gedung 8 unit,” ujar Abdul.***