Fajarasia.id -Tinggi muka air (TMA) bendung Katulampa, Bogor Timur alami kekeringan atau penurunan debit air. Hal ini disebabkan musim kemarau yang sudah berlangsung sekitar 3 bulan.
Terlihat selama 3 bulan terakhir bendung Katulampa Sungai Ciliwung tidak mendapat aliran air atau tinggi muka air 0 cm, Selasa (12/9/2023). Penjaga bendung Katulampa Andi Sudirman menjelaskan, situasi kemarau ini karena hujan tidak turun di kawasan Puncak yang menjadi Hulu Sungai Ciliwung.
Hal itu, kata ia, menyebabkan penggelontoran debit air ke aliran utama Sungai Ciliwung Mengalami penurunan dari sekitar 2000 hingga 5000 liter per detik. Saat ini turun menjadi sekitar 200 liter per detik.
“Untuk itu penjaga bendung Katulampa menggelontorkan air untuk tetap menjaga ekosistem di kawasan Sungai Ciliwung. Hal ini untuk irigasi dan aliran utama tetap berkelanjutan untuk flora dan fauna kawasan tersebut,” katanya.
Saat ini penjaga bendung Katulampa terus berkoordinasi dengan wilayah di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. “Kemarau ini juga menyebabkan turunnya debit air sehingga bisa memanfaatkan taman artesis untuk menjaga ekosistem di kawasan Sungai Ciliwung,” ujarnya.
Selama musim kemarau ini juga Bendung Katulampa tetap memonitoring keberlanjutan tinggi muka air. Sehingga tetap ada pengaturan untuk ke irigasi atau aliran utama. ***