Beginilah Tahapan Cara Umat Hindu Merayakan Nyepi

Dua jemaah umat Hindu melakukan sembahyang dengan khusuk
Dua jemaah umat Hindu melakukan sembahyang dengan khusuk

Fajarasia.id – Setiap tahun baru Saka, umat Hindu seluruh dunia melaksanakan tradisi Nyepi. Tahun baru Saka 1946 pada tahun ini jatuh pada, Senin (11/3).

Dalam tradisi tersebut, umat Hindu harus menjalani sejumlah ritual atau cara masyarakat merayakan Nyepi, baik sebelum hari raya hingga sesudah hari raya. Persiapan upacara Nyepi sangat digemari para wisatawan, dan tak jarang pengusaha pariwisata memanfaatkan momen tersebut untuk menarik pengunjung.

Namun demikian pada hari raya Nyepi, kegiatan atau aktivitas harian dihentikan sementara selama 24 jam kecuali pelayanan masyarakat yang bersifat vital seperti rumah sakit.

Terdapat empat tahapan ritual upacara Nyepi. Tahapan tersebut dimulai sebelum dan saat hari raya berlangsung.

Berikut empat tahapan ritual upacara Nyepi:

1. Upacara Melasti

Upacara Melasti dilakukan dua hari sebelum hari raya Nyepi. Umat Hindu di Indonesia beramai-ramai pergi menuju laut, danau, atau sumber mata air yang disucikan untuk melaksanakan sembahyang.

Upacara Melasti atau yang disebut juga melis atau mekiyis bertujuan untuk menyucikan diri dengan melebur segala macam kekotoran pikiran, perkataan dan perbuatan.

Peleburan kekotoran diri dan pikiran tersebut yang dihanyutkan bersamaan dengan air sebagai lambang penyucian diri. Air suci untuk pembersihan diri tersebut dikenal sebagai Angemet Tirta Amerta.

Tidak hanya manusia, dalam upacara Melasti juga terdapat pembersihan dan penyucian benda sakral yang nantinya benda sakral tersebut diarak untuk menyucikan desa pemilik benda sakral tersebut.

2. Upacara Tawur Kesanga

Satu hari sebelum hari raya, umat Hindu melaksanakan ritual upacara Tawur Kesanga atau dikenal juga dengan Mecaru. Upacara Tawur Kesangan ditandai dengan pawai festival ogoh-ogoh yang diarak di setiap desa.

Ogoh-ogoh merupakan manifestasi simbolis dari Bhuta Kala dan Bhur Loka yang menggambarkan sifat buruk dan jahat manusia, karenanya bentuk ogoh-ogoh selalu menyeramkan. Sebelum dibakar ogoh-ogoh diarak hingga menjelang matahari terbit.

3. Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi dilakukan selama 24 jam dengan dimulai pada pukul 6 pagi sampai 6 pagi keesokan harinya. Dalam tata cara masyarakat merayakan Nyepi, ada empat pantangan yang wajib dijalani umat Hindu, empat pantangan tersebut adalah:

-Amati Geni: Tidak meyalakan lampu dan harus melawan hawa nafsu

-Amati Karya: Tidak melakukan kegiatan apapun, hanya bermeditasi dan melakukan penyucian rohani

-Amati Lelungan: Tidak bepergian termasuk pikiran tidak berkhayal kemana-mana, hanya berdiam diri saja di rumah diikuti dengan meditasi dan renungan.

-Amati Lelanguan: Tidak menikmati dan menghentikan segala kesenangan duniawi.

4. Ngembak Geni

Ngembak Geni dirayakan satu hari setelah Hari Raya Nyepi sebagai tanda berakhirnya Nyepi. Umumnya umat Hindu merayakannya dengan melakukan kunjungan ke rumah saudara, kerabat, dan tetangga untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan segala kesalahan yang terjadi sebelumnya.

Demikian tata cara masyarakat merayakan Nyepi, sejatinya Nyepi merupakan sebuah momen refleksi diri dan meditasi untuk diri sendiri, orang lain, dan alam.****

Pos terkait