Fajarasia.id – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan bantuan pangan untuk keluarga risiko stunting belum dimulai pada tahun ini. Sehingga, tidak mungkin program tersebut dikatakan sebagai penyebab naiknya harga telur di pasaran.
Demikian dikatakan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, Jumat (8/3/2024). “Bantuan pangan telur dari kami dan BUMN ID Food saja belum digulirkan untuk tahun ini,” ujarnya.
Menurut Arief, kenaikan harga telur merupakan dampak tingginya harga jagung untuk pakan ayam ras petelur. Selama satu bulan ini harga jagung pakan sudah menyentuh Rp9 ribu per kilogram.
“Jadi, harga telur ayam ras sangat dipengaruhi oleh faktor biaya produksi seperti pakan,” ujarnya. Meski begitu, Arief menyatakan pemerintah telah berupaya menstabilisasi harga bahan pakan tersebut.
Misalnya dengan menyalurkan cadangan jagung pemerintah kepada para peternak dengan harga Rp5 ribu per kilogram. Untuk pengadaannya, Perum Bulog mengimpor 250 ribu ton jagung pakan untuk disalurkan kepada peternak-peternakan mandiri kecil.
“Penyalurannya sesuai dengan verifikasi data yang kami peroleh dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan),” ucapnya. Menurut data Bapanas, saat ini harga telur ayam ras tercatat mencapai Rp31.390 per kilogram.****