Anggota komisi XI DPR RI : Kenaikan Harga BBM Sudah Rasional

Anggota komisi XI DPR RI : Kenaikan Harga BBM Sudah Rasional
Antre BBM: Kendaraan mengantre mengisi BBM di SPBU Hang Lekir, Jakarta Selatan, Jumat (21/6) malam. Harga BBM dipastikan akan naik setelah APBNP disahkan oleh DPR beberapa waktu lalu. Harga BBM diperkirakan akan naik, premium menjadi Rp 6.500/liter dan solar menjadi Rp 5.500/liter.

Fajarasia.co – Anggota Komisi XI DPR RI Zulfikar Arse Sadikin menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi sudah rasional. Sebab, saat ini gejolak ekonomi akibat krisis global mulai terasa.

“Dalam konteks ini, kemampuan pemerintah untuk memberikan subsidi tentu memiliki keterbatasan. Jadi, kenaikan harga ini hal yang rasional,” kata Zulfikar kepada wartawan, Kamis (8/9/2022).

Lebih jauh, Politisi Golkar ini mengungkapkan, bahwa harga minyak dunia saat ini jauh di luar perkiraan. Salah satu dampaknya akibat perang Rusia dengan Ukraina.

Untuk itu, ia menyarankan agar kinerja perekonomian nasional menjadi lebih sehat dan produktif. Dengan cara memangkas ekonomi biaya tinggi dan hambatan struktural.

“Sehingga bisa terus menarik investasi luar negeri maupun dalam negeri yang dapat membuka lapangan kerja. Jadi rakyat menjadi produktif dan tetap memiliki daya beli,” ucapnya.

Selain itu bagaimana bisa memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mengendalikan laju inflasi terutama di sektor pangan. Sebab, sebelum kenaikan BBM, inflasi di sektor pangan sudah mencapai 11 persen.

“Karena itu, jangan sampai masyarakat kelas bawah kehilangan kemampuan daya beli yang drastis untuk masalah pangan. Pemerintah harus mengendalikan inflasi,” katanya.

Di sisi lain, ucap Zulfikar, efektivitas dari program-program perlindungan sosial harus bisa tepat sasar. Di mana yang menerima harus benar-benar masyarakat yang membutuhkan dan terpukul akibat kenaikan BBM bersubsidi ini.

“Selama ini banyak penerima yang tidak berhak, sedangkan yang berhak justru tidak tersentuh sama sekali. Masalah data merupakan pekerjaan rumah pemerintah yang belum tuntas diselesaikan hingga hari ini,” katanya.****

Pos terkait