Fajarasia.id – Dalam lima tahun terakhir anggaran kesehatan di Indonesia terus mengalami kenaikan sebesar Rp 119,9 triliun. Hal itu diungkapkan Guru besar fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Candra Yoga Aditama.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran kesehatan untuk tahun 2024, yakni mencapai Rp186,4 triliun atau sebesar 5,6 persen dari APBN “Selalu ada kenaikan anggaran di setiap tahunnya,” kata Candra Minggu (20/8/2023).
Candra berharap anggaran yang naik ini cukup untuk kepentingan kesehatan masyarakat. Sebab, anggaran bukan hanya ada di pemerintah pusat melainkan di pemerintah daerah.
Anggaran kesehatan ada APBN, APBD Kabupaten dan APBD Kota. “Jadi semua tingkat harus ada anggaran yang cukup untuk pelayanan kesehatan,” kata Candra.
Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa sikap promotif (promosi kesehatan) dan preventif (tindakan pencegahan) merupakan hal yang dibutuhkan. Hal itu untuk menjaga pola hidup yang sehat merupakan salah satu promotif preventif yang harus kita adakan.
“Promotif dan preventif adalah poin penting yang harus diberikan anggaran dana. Dan diperlukan juga adanya kerja nyata promotif preventif di lapangan, yang memerlukan kesadaran masyarakat untuk mengimplementasikannya,” katanya, menjelaskan.
Program yang dibuat pemerintah sendiri bukan hanya sekedar pedoman. Namun program itu untuk kesehatan masyarakat maka harus ada kerja nyatanya.
Candra menegaskan untuk saat ini yang dibutuhkan adalah promotif preventif yang harus diberikan anggaran. Meskipun negara lain lebih mengutamakan asuransi kesehatan yang memegang peran.***
