Fajarasia.co – Permintaan air bersih oleh sejumlah masyarakat Bondowoso kian meningkat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, harus melakukan usaha ekstra dalam memenuhinya.
Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso Dadan Kurniawan menerangkan tingkat pengiriman air bersih musim kemarau memang cukup tinggi. Hal itu dapat terlihat dari sejumlah permintaan droping air bersih dari masyarakat.
“Memang banyak masyarakat yang membutuhkan air bersih, karena di wilayahnya sulit untuk didapatkan. Baik untuk mandi, mencuci, minum dan pengolahan makanan,”katanya.
Ada sebelas kecamatan di Bondowoso masuk dalam wilayah rawan kekeringan. Sesuai dengan Surat Keterangan (SK) Bupati, sebelas kecamatan ini menjadi skala prioritas tempat droping air.
Untuk air yang dikirimkan, jumlahnya sama yakni 10 liter dalam satu kali pengiriman. “Kita bawa pakai dua truk tangki air, satu truk isi lima ribu liter,” katanya.
Dari kecamatan itu, terdapat 22 desa dan 45 dusun. Sementara jumlah kepala keluarga yang diperkirakan terdampak sebanyak 6.994 orang.
Jumlah air yang dikirimkan memang dirasa masih kurang. Mengingat harus memenuhi ribuan kepala keluarga yang terdampak.
Oleh sebab itu, pihak BPBD berencana membangun sumur bor geolistrik di beberapa wilayah. “Sebagai solusi untuk menangani kekeringan ini,”ucap Dadan.
Pembangunan sumur bor dianggap lebih menjanjikan. Sebagai solusi untuk mengatasi kekeringan dalam jangka waktu yang panjang.****