Fajarasia.id – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, selamat dari gelombang serangan udara Israel yang mengguncang wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025), pagi.
Khamenei dalam kondisi yang dilaporkan stabil dan terus menerima pengarahan langsung dari para pejabat keamanan.
Khamenei kemudian menyampaikan pesan keras terhadap Israel dan berjanji akan membalas serangan tersebut dengan hukuman yang berat.
“Pada dini hari tadi, rezim Zionis mengulurkan tangannya yang jahat dan berlumuran darah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta, memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menargetkan wilayah permukiman. Rezim harus menunggu hukuman berat,” ujar Khamenei dalam pernyataan resminya yang dikutip Kantor Berita IRNA pada Selasa (17/6/2025).
Khamenei menegaskan bahwa angkatan bersenjata Republik Islam Iran tidak akan membiarkan tindakan agresi ini berlalu tanpa pembalasan.
“Dengan kehendak Tuhan, kekuatan besar angkatan bersenjata Republik Islam tidak akan membiarkan hal ini begitu saja tanpa hukuman,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa komandan militer dan ilmuwan Iran gugur dalam serangan tersebut.
“Pengganti dan kolega mereka akan segera melanjutkan tugas mereka, Insya Allah,” tuturnya.
Menurut Pemimpin Tertinggi Iran, Israel justru akan mendapatkan kenyataan pahit atas tindakannya sendiri.
“Dengan kejahatan ini, rezim Zionis telah menyiapkan nasib yang pahit dan menyakitkan bagi dirinya sendiri dan mereka pasti akan menghadapinya,” katanya.
Sementara itu, Israel mengonfirmasi telah melancarkan operasi militer skala besar terhadap berbagai target strategis di Iran.
Pemerintah Israel menyebut operasi ini sebagai langkah untuk mencegah Iran membangun senjata nuklir.
Dalam pesan video yang dirilis Jumat pagi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan terus melancarkan serangan terhadap Iran.
“Operasi ini akan memakan waktu selama yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas menangkal ancaman pemusnahan terhadap kami,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Israel menyebut telah menargetkan fasilitas pengayaan uranium Natanz, pabrik rudal balistik, dan ilmuwan senior yang terlibat dalam program senjata Iran.
Seorang pejabat militer Israel mengklaim bahwa “puluhan” target strategis diserang dan mengklaim bahwa Iran memiliki cukup bahan untuk membuat hingga 15 bom nuklir dalam hitungan hari.
Kondisi Iran: Ledakan, Korban Jiwa, dan Bandara Ditutup
Kantor berita resmi Iran, Nour News, melaporkan adanya sejumlah ledakan keras di dan sekitar Teheran.
Sistem pertahanan udara Iran berada dalam kondisi siaga penuh, sementara Bandara Internasional Imam Khomeini ditutup untuk semua penerbangan.
Siaran pemerintah Iran melalui Press TV mengonfirmasi adanya korban jiwa, termasuk di antaranya komandan senior IRGC, Gholamali Rashid, serta dua ilmuwan nuklir terkenal: Fereydoun Abbasi-Davani dan Mohammad Mehdi Tehranchi.
IRGC dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat mengonfirmasi kematian Mayor Jenderal Salami, dikutip dari IRNA.
Dikatakannya, IRGC dan cabang-cabang Angkatan Bersenjata lainnya, bersama dengan pasukan dari Ummat Islam, siap memberikan tanggapan yang kuat terhadap rezim Israel.*****