RSPPN Soedirman Disiapkan Jadi Rumah Sakit Kelas Dunia, Pemerintah Perkuat SDM dan Infrastruktur

RSPPN Soedirman Disiapkan Jadi Rumah Sakit Kelas Dunia, Pemerintah Perkuat SDM dan Infrastruktur

Fajarasia.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) memperkuat sinergi dalam pengembangan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman. Rumah sakit ini ditargetkan menjadi fasilitas kesehatan berstandar internasional dengan layanan unggulan dan tenaga medis berkualitas global.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa peningkatan sumber daya manusia menjadi prioritas utama dalam transformasi RSPPN. Ia menyebut tenaga kesehatan TNI harus memiliki kompetensi yang setara dengan standar internasional.

“Salah satu visi Pak Menhan adalah menjadikan RSPPN sebagai rumah sakit bertaraf global. Kami dorong penguatan SDM agar mampu bersaing di tingkat dunia,” ujar Budi saat ditemui pada Kamis (9/10).

Untuk mewujudkan target tersebut, Kemenkes akan mempercepat kerja sama internasional melalui skema Defense Cooperation Agreement (DCA), yang memungkinkan dokter TNI menempuh pendidikan di luar negeri serta mendatangkan tenaga medis asing ke Indonesia.

Selain penguatan SDM, RSPPN juga ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan untuk tujuh program spesialis dasar. Kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong pemerataan dokter spesialis di seluruh wilayah Indonesia.

“Presiden menekankan bahwa setiap rumah sakit daerah harus memiliki tujuh spesialis dasar. Tantangan terbesar saat ini bukan alat, tapi kekurangan tenaga medis,” jelas Budi.

Ia juga menyoroti pentingnya integrasi sistem farmasi dan laboratorium milik TNI ke dalam sistem nasional. Produk farmasi tersebut nantinya akan masuk e-katalog agar dapat dimanfaatkan oleh fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa pengembangan RSPPN telah memasuki tahap implementasi. Ia menyebut infrastruktur rumah sakit sudah siap mendukung layanan kelas dunia.

“Fasilitas fisik sudah tersedia. Fokus kami sekarang adalah peningkatan kualitas dokter, tenaga medis, dan layanan pascaoperasi. RSPPN memiliki 28 lantai, 1.000 tempat tidur, dan 100 unit ICU tipe A,” ungkap Sjafrie.

Ia juga menambahkan bahwa penguatan sektor farmasi pertahanan dan pengobatan tradisional Indonesia menjadi bagian dari strategi pengembangan. Kolaborasi ini melibatkan Kemenkes, BPOM, dan mitra internasional dari Tiongkok.

Kepala BPOM Taruna Ikrar menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan RSPPN sebagai pusat layanan, pendidikan, dan riset. “BPOM siap mendampingi agar RSPPN Soedirman menjadi rumah sakit unggulan nasional,” ujarnya.

BPOM dan Kemhan juga sepakat mempercepat sertifikasi produk farmasi, riset klinis, dan pengembangan obat tradisional. Kerja sama ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor yang saat ini masih mencapai 94 persen.****

Pos terkait