Fajarasia.id – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mencatat sebanyak 105 warga negara Indonesia (WNI) berada di shelter-shelter pengungsian. Mereka mengungsi usai gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang Prefektur Ishikawa, Jepang, Senin (1/1/2024).
“Dari hasil komunikasi dengan simpul-simpul WNI di sekitar lokasi gempa, terdapat sekitar 105 WNI yang saat ini berada di shelter-shelter yang disediakan otoritas setempat. Mereka membutuhkan bantuan logistik,” kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Rabu (3/1/2024).
Meski demikian, lanjut Iqbal, Kedutaan Besar RI Tokyo saat ini sudah mulai mendistribusikan bantuan logistik. Khususnya bagi WNI yang terdampak gempa tersebut.
Selain itu, lanjut Iqbal, otoritas Jepang telah mencabut peringatan tsunami. Namun tetap memperingatkan gempa susulan dalam sepekan ke depan.
Diketahui, sebanyak 62 orang meninggal dunia pascagempa bumi dengan Magnitudo 7,6 terjadi di prefektur Ishikawa, Jepang, Senin (1/1/2024). Selain itu, lebih dari 300 orang terluka, 20 di antaranya mengalami luka serius.
Dampak gempa paling besar dirasakan di Semenanjung Noto, dengan ratusan rumah dilalap api dan yang lainnya rata dengan tanah. Saat ini, ada 1.315 warga negara Indonesia yang menetap di Prefektur Ishikawa.****