Presiden Burkina Faso dilaporkan mengundurkan diri, Ini Sejarah Singkat Negaranya

Presiden Burkina Faso dilaporkan mengundurkan diri, Ini Sejarah Singkat Negaranya

Fajarasia.co – Kapten Ibrahim Traore, yang menyatakan diri sebagai pemimpin militer Burkina Faso, telah menerima pengunduran diri Presiden Paul-Henri Damiba, kata sejumlah pemimpin agama dan masyarakat, Senin (3/10/2022).

Presiden Damiba, menurut para pemimpin tersebut, mundur dari jabatannya dalam upaya mencegah kekerasan berlanjut setelah muncul isu kudeta pada Jumat (7/10/2022) mendatang.

Traore mengatakan ketertiban sudah dipulihkan pascaserangkaian protes terhadap kedutaan besar Prancis, juga setelah pertempuran berlangsung berhari-hari ketika kelompoknya mengudeta pemerintah.

“Kami ingin menginformasikan kepada penduduk bahwa situasi sudah dikendalikan dan ketertiban sudah pulih,” kata seorang perwira militer ketika menyampaikan pernyataan melalui televisi nasional.

Traore, yang merupakan kapten Angkatan Darat, berdiri di samping perwira tersebut serta diapit oleh sejumlah tentara yang bersenjata dan mengenakan masker.

Pernyataan lainnya menyebutkan bahwa Traore akan lanjut bertindak sebagai presiden sampai presiden peralihan dari kalangan sipil atau militer ditunjuk dalam pekan-pekan mendatang.

Militer mengumumkan bahwa wilayah perbatasan udara Burkina Faso sudah dibuka kembali.

Pada Minggu, sebagian besar wilayah Ouagadougou berada dalam keadaan tenang.

Sebelumnya, berbagai titik di ibu kota Burkina Faso itu pada Sabtu (1/10) dilanda tembakan senjata api antarkelompok militer yang berlawanan.

Militer negara itu terpecah. Banyak tentara tampaknya ingin mendapat dukungan dari Rusia ketika pengaruh kekuatan kolonial Prancis di Burkina Faso menyusut.

Kelompok Traore sebelumnya meminta massa untuk menghentikan serangan ke kedubes Prancis.

Kedutaan itu dijadikan target protes setelah seorang perwira mengatakan bahwa Prancis menampung Damiba di sebuah markas militer Prancis di Burkina Faso.

Protes juga dilancarkan karena Damiba disebutkan sedang berencana melakukan serangan balasan.

“Kami mengimbau Anda untuk melanjutkan berbagai kegiatan serta jangan sampai melakukan kekerasan dan vandalisme… terutama terhadap kedutaan Prancis dan markas militer Prancis,” kata perwira militer itu, yang setia kepada Traore.

Damiba sendiri juga melakukan kudeta pada awal tahun ini –terhadap pemerintahan sipil, yang kehilangan dukungan terkait peningkatan kekerasan oleh kelompok garis keras.

Kegagalan Damiba untuk menghentikan rentetan serangan oleh kelompok-kelompok itu telah meningkatkan kemarahan di jajaran angkatan bersenjata Burkina Faso, negara yang pernah menjadi wilayah protektorat Prancis.

Sebatas infosmasi, Burkina Faso (Sebelumnya: Upper Volta, Republic of Upper Volta), yang juga dikenal dari nama pendeknya Burkina, adalah sebuah negara terkunci daratan di Afrika Barat, yang dikelilingi oleh 6 negara : Mali di sebelah utara, Niger di sebelah timur, Benin di sebelah tenggara, Togo dan Ghana di sebelah selatan dan Pantai Gading di barat daya.

Sebelumnya Burkina Faso memiliki nama Republic of Upper Volta, namun Presiden Thomas Sankara pada tanggal 4 Agustus 1984 merubahnya menjadi Burkina Faso, yang berarti “tanah orang benar” (the land of upright people) dalam bahasa More dan Dioula, bahasa daerah utama Burkina Faso.

Burkina Faso merdeka dari Perancis pada tahun 1960. Terjadi beberapa kali kudeta militer sepanjang dekade 1970an dan 1980an yang kemudian dilanjutkan dengan pemilu multi-partai di awal 1990an.

Presiden Blaise COMPAORE yang sekarang berkuasa melalui kudeta militer tahun 1987 dan selalu memenangkan setiap pemilu yang diadakan sejak saat itu.

Tingginya kepadatan penduduk Burkina Faso dan sumber daya alam yang terbatas mengakibatkan prospek ekonomi yang lemah bagi kebanyakan penduduknya.

Kericuhan baru-baru ini di Pantai Gading dan Ghana Utara telah menghalangi beberapa ratus ribu buruh tani musiman Burkinabe untuk mencari kerja di negara-negara tetangga.

Pada bulan Januari 2008, Burkina Faso mendapatkan kursi non-permanen di Dewan Keamanan PBB untuk masa jabatan 2008-2009.

Burkina Faso merupakan salah satu negara termiskin di dunia, yang hanya memiliki beberapa sumber daya alam dan basis industri yang lemah.

Sekitar 90% penduduk bergerak dalam bidang pertanian subsisten, yang rentan terhadap kekeringan periodik.

Kapas adalah tanaman penghasil devisa utama dan pemerintah telah bergabung dengan tiga negara produsen kapas lainnya di wilayah Mali, Niger, dan Chad untuk melobi WTO supaya subsidi para petani kapas negara-negara pesaing dikurangi.

Sejak tahun 1998, Burkina Faso telah melakukan privatisasi perusahaan milik negara dengan sukses, walaupun secara bertahap. Setelah merevisi peraturan investasi pada tahun 2004, Burkina Faso berharap dapat menarik investor asing.

Berkat peraturan ini dan berbagai peraturan lainnya yang mendukung sektor pertambangan, negara ini mengalami peningkatan eksplorasi dan produksi emas. Meskipun konflik internal negara tetangga Pantai Gading mulai terselesaikan, hal ini masih berakibat negatif terhadap perdagangan dan pekerjaan Burkina Faso.

Burkina Faso menerima hibah Millennium Challenge Corporation (MCC) untuk meningkatkan pendidikan perempuan di tingkat sekolah dasar dan menandatangani perjanjian MCC yang berfokus kepada infrastruktur, pertanian dan reformasi tanah di bulan Juli 2008.****

 

 

 

 

Pos terkait