Fajarasia.id – Kelompok milenial merupakan pangsa pasar potensial bagi sektor perumahan. Karena kelompok milenial merupakan kelompok masyarakat yang paling banyak belum memiliki rumah, karena kemampuan keuangannya masih terbatas.
“Komposisi masyarakat Indonesia lebih dari 50 persennya adalah kelompok milenial dan gen z. Saat ini, sekitar 31 persen kelompok milenial belum memiliki rumah,” kata Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar dalam sebuah rlisnya, Rabu (28/2/2024).
Menurut Hirwandi, kondisi itu terjadi karena belum ada titik keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan rumah oleh kelompok milenial. Program penyediaan dan pembiayaan perumahan maupun minat serta kemampuan kelompok milenial untuk memiliki rumah masih terbatas.
“Berdasarkan data Perumnas, kelompok milenial mampu membeli rumah dengan kisaran harga 200 hingga 400 juta. Untuk itu dibutuhkan program dan pembiayaan rumah yang menarik dan terjangkau bagi mlienial,” ucapnya.
Apalagi, tambah Hirwandi, kelompok milenial memiliki potensi ekonomi yang besar. Selain itu milenial merupakan kelompok usia produktif yang masih panjang.
Kepala Divisi Pemasaran Korporasi dan Digital Perum Perumnas Ari Kartika mengatakan, permintaan rumah oleh generasi milenial terus meningkat. Peningkatan permintaannya secara kuartal mencapai 12,3 persen, tapi banyak milenial masuk katagori non-bankable (belum memenuhi kriteria sebagai nasabat bank untuk KPR).
“Generasi milenial ini sebenarnya sangat berminat sekali dengan hunian yang harganya terjangkau, tapi bukan yang subsidi. Mereka menginginkan tipe hunian yang keren, sesuai gaya hidup mereka sebagai milenial,” kata Ari.
Karena itu, Perum Perumnas maupun Bank BTN berinovasi menyediakan produk pembiayaan perumahan bagi milenial. Bank BTN, misalnya ada program KPR Zero, sedangkan Perum Perumnas memiliki program Gampang Punya Rumah yang menjangkau seluruh kalangan.***
