Fajarasia.id – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Lloyd Austin menyembunyikan diagnosis kanker prostat dan rawat inapnya dari Presiden AS Joe Biden dan seluruh pemerintahan AS. Dia pun meminta maaf kepada Biden.
“Saya seharusnya memberi tahu presiden tentang diagnosis kanker saya,” kata Austin dalam konferensi pers, seperti dilansir AFP, Jumat (2/2/2024).
“Saya telah meminta maaf secara langsung kepada Presiden Biden,” tambahnya.
Austin secara efektif menghilang dari perhatian publik pada akhir Desember 2024 dan awal Januari 2024 setelah menderita komplikasi akibat perawatan operasi prostat kecil pada 22 Desember 2023.
Bahkan Gedung Putih tidak diberitahu mengenai rawat inap Austin hingga tanggal 4 Januari, sementara Kongres tidak diberitahu hingga keesokan harinya, dan Biden baru mengetahui diagnosis kanker tersebut pada 9 Januari 2024.
Austin mengatakan dia tidak mengarahkan stafnya untuk menyembunyikan rawat inapnya dari siapa pun. Atas hal itu, dia tidak mempertimbangkan untuk mengundurkan diri tapi mengakui kesalahannya.
“Kami tidak melakukan hal ini dengan benar,” ucapnya.
Austin mengungkap dirinya masih dalam tahap pemulihan dan memiliki keterbatasan dalam menggunakan satu kakinya. Dia pun menggunakan mobil golf untuk berkeliling gedung Pentagon.
Masalah kesehatan Austin dan kerahasiaan yang tidak biasa atas pengobatannya terjadi ketika pasukan AS memerangi serangan rudal Houthi setiap hari di jalur pelayaran Laut Merah dan mempersiapkan respons militer terhadap pembunuhan tiga tentara AS yang berbasis di Yordania dalam serangan pesawat tak berawak.
Pejabat tinggi militer pemerintah juga merupakan tokoh kunci dalam upaya pemerintah untuk mempertahankan dukungan bagi perjuangan Ukraina melawan invasi Rusia, dengan anggota Kongres dari Partai Republik yang menolak untuk meloloskan paket bantuan baru.
Prajurit karier berusia 70 tahun ini awalnya menjalani operasi kecil untuk mengobati kanker prostat pada tanggal 22 Desember, lalu kembali ke rumah keesokan harinya, namun diterima kembali karena komplikasi termasuk mual dan nyeri parah pada tanggal 1 Januari. Ia kembali bekerja pada tanggal 29 Januari.****