Fajarasia.co – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terus melakukan investigasi mendalam penyebab kecelakaan di SD II dan III Bekasi, Jawa Barat kemarin. Sejauh ini, faktor kelelahan pada sopir truk menjadi perhatian dalam hal ini.
“Masih belum banyak ditemukan. Kita masih mengumpulkan data secara mendalam saat investigasi,” kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, dalam dialog Pro3 RRI, Kamis (1/9/2022).
Menurutnya, jika faktor kelelahan menjadi salah satu penyebab kecelakaan, maka ia akan merekomendasikan penyelesaian masalah tersebut. Karena menurutnya, faktor kelelahan supir disebabkan tempat peristirahatan dan jam kerja sopir yang tidak teratur.
“Investigasi KNKT akan memposisikan siapa yang berperan untuk mengurangi kecelakaan. Kalau memang benar yang disampaikan ke kepolisian karena mengantuk maka penyelesaiannya yang terlibat akan banyak,” ujarnya.
“Sopir itu selalu tidur di truk, karena mereka tidak mendapatkan tempat tidur yang baik. Bahkan waktu libur mereka pun terkadang tidak ada, itu penyebabnya sopir kelelahan,” kata Soerjanto, menambahkan.
Dari data yang KNKT dapatkan saat investigasi, sekitar 70-80 persen kecelakaan disebabkan kelelahan sopir. Dan hingga kini belum ada penyelesaian dalam persoalan tersebut.
“Harapannya bisa mendapat penyelesaiannya, kalau kita ingin mengurangi kelelahan itulah yang harus di hadapi. Kalau rekomendasi tempat istirahat dipikirkan maka yakin kecelakaan akan cukup turun drastis,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, truk trailer diduga dikendarai dengan kecepatan tinggi dan menabrak sebuah halte, tiang dan sejumlah kendaraan yang parkir di tepi jalan. Kecelakaan itu menyebabkan 10 orang meninggal dunia, tujuh diantaranya anak-anak sekolah serta 30 orang lainnya luka-luka.***