Fajarasia.id – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai film dokumenter ‘Dirty Vote’ yang berisi tuduhan kecurangan dalam Pemilu 2024 sebagai kampanye hitam atau black campaign menjelang hari pencoblosan.
“Itu kan namanya black movie, black campaign, ya kalau itu kan enggak perlu dikomentari,” kata Airlangga kepada wartawan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2024.
Dia ogah mengomentari lebih jauh soal dokumenter tersebut. Apalagi, dokumenter itu diluncurkan dalam minggu tenang sebelum pencoblosan.
“Ya artinya kan namanya juga black movie, (dikeluarin) pas minggu tenang akhir-akhir ini,” ujarnya.
Airlangga mengatakan Pemilu 2024 sudah berjalan dengan tertib sejak awal tahapan dimulai. Dia meminta pemilu tidak perlu dibuat keruh.
“Saya rasa sih pemilu kan sudah berjalan dengan aman, tertib, dan berjalan dengan lancar. Jadi tidak perlu dibuat apa namanya dibuat keruh,” ujarnya.
Menko Perekonomian ini menilai Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi terbesar. Airlangga yakin proses demokrasi akan berjalan sesuai mekanisme.
“Dan ini adalah kita negara demokrasi terbesar sesudah US dan India, jadi ya kita dorong aja pemilu sesuai dengan mekanisme yang ada dan kita optimis jangan ada pemilu yang diganggu oleh hal-hal semacam itu,” ucapnya.
Sebelumnya, film ‘Dirty Vote’ itu berisikan pernyataan dari tiga pakar hukum Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari. Mereka menuduh adanya dugaan kecurangan dalam pemilu kali ini.
Tuduhan-tuduhan itu antara lain dugaan pengangkatan Pj kepala daerah untuk urusan elektoral dan sorotan terhadap netralitasnya. Ada pula tudingan adanya menteri di sejumlah paslon dan dikaitkan dengan dugaan kampanye terselubung.***