Fajarasia.co – Kondisi jalan raya yang sempit menjadi salah satu faktor penyebab seringnya terjadinya kecelakaan di Kota Bekasi. Hal itu disampaikan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hengki, saat dimintai tanggapan terkait kecelakaan truk maut.
“Saya mendorong evaluasi secara menyeluruh perihal lalu lintas di Kota Bekasi. Mulai dari penataan jalan hingga rambu-rambu lalu lintas,” kata Hengki, Kamis (1/9/2022).
Hengki mengungkapkan, pihaknya akan berkordinasi dengan berbagai pihak terkait hal ini. “Karena faktor-faktor kecelakaan itu ada berbagai macam, satu human eror, kesalahan dari pengendara itu sendiri (manusia),” ujarnya.
Menurut Hengki, akibat kasus kecelakaan maut truk kemarin, terdapat 23 orang mengalami luka-luka. Dari jumlah tersebut empat orang dirawat di RSUD Bekasi dan sisanya di Rumah Sakit Ananda.
“Ada 23 yang luka-luka, empat di RSUD (Bekasi) mungkin ada yang dipulangkan, kalau luka ringan belum dicek lagi. Sementara untuk 19 orang, sisanya ada di Rumah Sakit Ananda,” ujarnya.
Secara rinci data yang sudah valid, terdapat 10 orang yang meninggal dunia akibat peristiwa tesebut. Jumlah itu terdiri dari 4 siswa dan 6 orang dewasa.
Dijelaskan Hengki, Untuk pengemudi atas nama AS sudah diamankan di Polres. Meski demikian, hingga kini sang sopir belum dapat dimintai keterangan.
Pasalnya, AS hingga kini masih menangis dan masih trauma ketika dikonfirmasi. Menurut Hengki, hari ini AS akan dimintai keterangan lebih lanjut.
Dugaan sementara, Hengki menyebut saat ini pihaknya masih dalam olah TKP. Selain itu, polisi saat ini juga masih mendalami saksi dan ahli yang ada.
Korban meninggal dunia sebanyak 10 orang sudah diserahkan ke pihak keluarga. Korban siswa yang meninggal diketahui berasal dari SD Kali Baru di kecamatan Kranji, Kota Bekasi.****