Fajarasia.id – Jamaah haji gelombang pertama dijadwalkan mulai tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Arab Saudi, pada Rabu (24/5/2023).
Berdasarkan keterangan Kementerian Agama, setidaknya ada 30 persen atau sekitar 67 ribu jamaah lansia yang akan berangkat pada musim haji tahun ini. Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah Dr Desnita mengungkapkan, ada berapa hal yang perlu diperhatikan jamaah, khususnya para lansia.
Dr Desnita menjelaskan, istirahat yang cukup menjadi kunci para jamaah selama berada di Tanah Suci. Apalagi, mereka akan melalui perjalanan yang cukup melelahkan saat kedatangan. “Usahakan di penerbangan cukup tidurnya. Setelah kedatangan akan padat agenda yang akan dilakukan jamaah,” kata dia, Rabu (24/5/2023).
Usahakan di penerbangan cukup tidurnya. Setelah kedatangan akan padat agenda yang akan dilakukan jamaah.
DR DESNITA Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah
Setibanya di Tanah Suci, dia melanjutkan, jamaah disarankan untuk istirahat dulu yang cukup dan utamakan ibadah wajib sebelum nantinya banyak melaksanakan ibadah yang dianjurkan. “Usahakan beristirahat dulu,” ujarnya.
Selanjutnya, jamaah perlu banyak minum. Ini karena cuaca di Madinah dan Makkah sangat panas. Pada rentang keberadaan jamaah di Tanah Suci rentan bermunculan penyakit seperti heat stroke, saluran napas, hipertensi, dan jantung. “Jadi, terutama yang memiliki penyakit bawaan agar kontrol dengan rutin dan meminum obat,” kata dia.
Desnita menjelaskan, wajar bila jamaah begitu bersemangat untuk melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Meski demikian, jamaah diminta untuk lebih bijak mengatur waktu, antara ibadah dan istirahat yang cukup.
Sejak di Embarkasi
Panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) embarkasi atau tempat pemberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi akan melayani kedatangan jamaah haji di Asrama Haji. Ada jamaah haji dengan penanda merah dan kuning yang akan dilayani sekaligus jadi perhatian utama PPIH embarkasi. Jamaah haji dengan penanda merah adalah jamaah lansia dan bukan lansia yang sangat tergantung pada orang lain untuk beraktivitas seperti jamaah dengan kursi roda. Baca juga: Calon Jamaah Haji Embarkasi Jakarta Tiba di Pondok Gede
Jamaah haji dengan penanda kuning adalah jamaah lansia dan bukan lansia yang memerlukan bantuan saat aktivitas harian di luar gedung. Misalnya, saat naik lift, tangga, eskalator, naik bus, ke toilet, dan lain-lain. Terhadap jamaah haji dengan penanda merah, PPIH embarkasi akan membantu jamaah haji turun dari bus atau kendaraan setelah seluruh jamaah lainnya turun.
PPIH embarkasi akan membantu penempatan tempat duduk bagi jamaah haji dengan penanda merah di aula kedatangan. PPIH embarkasi juga akan membantu memberikan prioritas layanan kepada jamaah lansia untuk mendapatkan paspor, buku meningitis, gelang identitas, living cost, dan pemeriksaan kesehatan. Serta membantu pengantaran jamaah haji dengan penada merah menuju kamar.
Terhadap jamaah haji dengan penanda kuning, PPIH Embarkasi akan mengawasi jamaah turun dari bus atau kendaraan dan mengawasi penempatan tempat duduk di aula kedatangan. PPIH embarkasi juga akan mengawasi jamaah haji dengan penada kuning menuju meja layanan administrasi, paspor, buku meningitis, gelang identitas, living cost, dan pemeriksaan kesehatan. Serta mengawasi pengantaran jamaah haji dengan penanda kuning menuju kamar.
Dilansir dari buku Layanan Haji Ramah Lansia yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2023, disampaikan bahwa jamaah haji dengan penanda merah tidak diikutsertakan dalam seremoni pelepasan.
Sementara, jamaah haji dengan penanda kuning dapat diikutsertakan dalam seremoni pelepasan jamaah haji dengan pengawasan dan pendampingan. Jika terdapat acara pelepasan jamaah haji di provinsi masing-masing, menggunakan prosedur yang sama.
Di asrama haji, PPIH embarkasi akan melakukan penempelan stiker, penanda, petunjuk, dan imbauan layanan haji ramah lansia. Informasi tentang data jamaah haji dengan penanda merah dan kuning diterima PPIH embarkasi pada H-2 kedatangan kloter jamaah haji. Baca juga: Saudi akan Manjakan Jamaah RI dengan Layanan Fast Track
PPIH embarkasi menyiapkan alat bantu dan alat kesehatan sejumlah jamaah haji dengan penanda merah dan kuning. PPIH embarkasi membuat rencana penempatan jamaah haji dengan penanda merah dan kuning di kamar lantai awal.
KKIH Madinah
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah yang berlokasi di Kawasan Al Arid, Madinah, Arab Saudi, siap melayani jamaah haji Indonesia yang membutuhkan pertolongan. Klinik yang berjarak lima kilometer dari Masjid Nabawi tersebut memiliki lima lantai dengan berbagai fungsi yang berbeda.
KKHI menyediakan beberapa ruang perawatan, seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), HCU, dan ICU. Selain itu, ruang rawat inap laki-laki dan perempuan, laboratorium, depo logistik obat-obatan, termasuk poligigi, 11 unit ambulans. Tidak hanya itu, klinik kesehatan ini juga mampu merawat pasien hingga mencapai 100 orang.
“Karena temanya ramah lansia, kita sudah persiapkan secara khusus pelayanan ramah lansia,” ujar Koordinator Pelayanan Medik KKHI Dokter Meilya Silva Lila, Rabu(24/5/2023).
Selain dilengkapi dengan fasilitas lengkap dan modern, klinik ini juga memiliki pelayanan spesialis meliputi anastesi, bedah, pengobatan emergensi, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru, saraf, orthopedi, dan kedokteran jiwa serta sarana pendukung, seperti USG, EKG, dan echocardiografi. Bukan cuma itu, klinik ini juga memiliki 10 dokter spesialis, 4 dokter umum, 37 perawat yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
“Walaupun KKHI Madinah skalanya lebih kecil daripada KKHI Mekkah, tetap memiliki pelayanan seperti rumah sakit dengan pelayanan spesialis,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo.
Seluruh pelayanan kesehatan ini adalah salah satu upaya untuk menekan angka kematian jemaah haji Indonesia di Arab Saudi dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi jamaah asal Indonesia.
“Harapannya adalah jamaah haji yang memiliki kendala kesehatan tetap dapat memenuhi seluruh rukun haji dan beribadah sesuai dengan tuntunannya,” ujar dia.****