Fajarasia.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus kusta baru di Indonesia selama periode 2022-2023 mengalami kenaikan. Bahkan, pada 2022 Indonesia tercatat menempati posisi ketiga dengan kasus kusta terbanyak di dunia.
“Saat ini Indonesia menempati posisi ketiga di dalam penemuan kasus baru kusta di 2022. Dimana total kusta baru di dunia ada sekitar 174.087 kasus dan 12.612-nya ada di Indonesia,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, Rabu(6/3/2024).
Imran menyebut, posisi pertama untuk kasus terbanyak kusta di dunia adalah India dan Brazil di posisi kedua. Selanjutnya di posisi keempat adalah Kongo dan kelima Bangladesh.
Sementara itu, Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika Melani Marissa mengatakan, penyakit kusta di Indonesia semakin memprihatinkan. Selain jumlah kasusnya yang terus naik, pihaknya juga mengklaim stigma penyakit kusta masih ada di masyarakat.
“Ketiga negara ini memiliki hampir 80 persen kasus kusta di dunia, sehingga tidak hanya menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Tetapi juga di dunia, utamanya di tiga negara tersebut,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Melani menjelaskan, penyakit kusta disebabkan oleh kuman atau bakteri yang disebut Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyerang kulit dan saraf pada seseorang.
Kusta merupakan penyakit menular denhan daya tular yang rendah. Kusta dapar mengenai usia anak hingga lanjut usia (lansia).
“Jadi penyakit ini tidak pandang bulu bisa menyerang ke siapa saja. Tapi kusta sangat sulit menular karna daya tularnya rendah,” ujarnya.
Melani juga menjelaskan, kusta bisa sembuh dan dapat diobati. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit kusta.
“Kita harus menemukan kasus kusta sedini mungkin. Sehingga komplikasi tidak terjadi pada pasien dan tidak menyebabkan disabilitas (cacat) pada pasien,” ujarnya.
Melani juga menyebut obat kusta tersedia di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan gratis. “Jadi untuk pasien-pasien yang sudah didiagnosis kusta akan diberikan pengobatan gratis,” ucap Melani.***