Fajarasia.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan stagnan hari ini, Jumat (2/2/2024). Dalam penutupan perdagangan hari Kamis kemarin, IHSG melemah 6,24 poin, atau 0,09 persen ke level 7.201,69.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, pelemahan disertai aksi beli investor asing Rp1 triliun. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, TLKM, BBRI, BBNI, dan ADRO
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways (stagnan). Level resistance IHSG di 7.230-7.260 dan level support 7,130-7,160,” kata Fanny dalam analisisnya.
Fanny menilai, indeks saham di bursa kawasan Asia Pasifik juga mengalami tren penurunan pada Kamis kemarin. Bursa saham Asia Pasifik lesu setelah bank sentral AS The Fed mengisyaratkan tidak menurunkan suku bunga pada Maret.
Indeks ASX 200 Australia merosot 1,20 persen; di Jepang, Nikkei 225 melemah 0,76 persen, Topix turun 0,67 persen. Sedangkan, indeks Kospi dan Hang Seng menguat masing-masing 1,82 persen dan 0,52 persen.
“Di Asia, investor akan menilai survei swasta mengenai aktivitas bisnis pada Januari di seluruh wilayah. Terutama indeks manajer pembelian Caixin yang berasal dari China,” ujar Fanny.
Sementara itu, lanjutnya, indeks saham di Amerika Serikat rata-rata menguat saat penutupan perdagangan. Para pun investor mencermati rangkaian laporan laba perusahaan yang tinggi dan laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis hari ini.
Ditambahkan, indeks S&P 500 ditutup naik 1,25 persen, Nasdaq menguat 1,30 persen, dan Dow Jones naik 0,97 persen. Dari 11 indeks sektor pada indeks S&P 500, 10 indeks menguat.
“Penguatan dipimpin oleh sektor kebijakan konsumen yang naik 1,98 persen dan sektor barang pokok konsumen naik 1,97 persen. Saham Meta Platforms naik dalam perdagangan yang diperpanjang setelah melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan,” ucapnya.
Saham Amazon juga memperoleh keuntungan dalam perdagangan pascapasar, setelah merilis pendapatannya. Sementara, saham Apple merosot pada perdagangan setelah meraih laba. ***