China Batalkan Lebih dari 9.000 Penerbangan di Tengah Isu Kudeta

China Batalkan Lebih dari 9.000 Penerbangan di Tengah Isu Kudeta
FILE PHOTO: China Eastern Airlines aircraft are seen parked on the tarmac in Hongqiao International Airport in Shanghai, following the coronavirus disease (COVID-19) outbreak, China June 4, 2020. REUTERS/Aly Song

Fajarasia.co – Di tengah spekulasi tentang kudeta dan penahanan rumah Presiden Xi Jinping, lebih dari 9.000 penerbangan di seluruh China telah dibatalkan karena alasan yang tidak diketahui. Pembatalaj itu terhitung 59,66 persen dari total perjalanan terjadwal di hari itu, menurut laporan China.com.

Diwartakan Epoch Times, Bandara Internasional Ibu Kota Beijing membatalkan 622 penerbangan.

Selain itu, 652 penerbangan telah dibatalkan di Bandara Internasional Pudong Shanghai. Demikian pula, 542 penerbangan di Bandara Baoan Shenzhen telah dibatalkan, terhitung 51% dari total penerbangan.

“Tiga bandara China, yakni Guiyang Longdongbao, Lhasa Gongga, dan Chengdu Tianfu memiliki tingkat pembatalan yang tinggi di provinsi Barat. Guiyang Longdongbao memiliki 539 penerbangan yang dibatalkan, dengan tingkat pembatalan 99 persen. Sedangkan di Lhasa Gongga 157 penerbangan dibatalkan, dengan tingkat pembatalan 98 persen,” menurut laporan media lokal yang dilansir OneIndia.

Demikian pula, 752 penerbangan dibatalkan di bandara Chengdu Tianfu, dengan tingkat pembatalan 87 persen. Pembatalan serupa juga terlihat di bandara lain di negara ini.

Selain itu, semua tiket yang dijual oleh kereta api berkecepatan tinggi juga ditangguhkan, dan kereta api benar-benar dihentikan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Semua ini terjadi di saat internet dihebohkan dengan spekulasi tentang Presiden China Xi Jinping yang berada di bawah tahanan rumah. Banyak tweet di bawah tagar yang menunjukkan bahwa Xi Jinping telah ditempatkan di bawah tahanan rumah setelah senior Partai Komunis China mencopotnya sebagai kepala Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Ada laporan yang belum dikonfirmasi di media sosial bahwa Xi Jinping ditahan di bandara setelah dia kembali dari KTT SCO dan rumor mengatakan bahwa dia saat ini berada di bawah tahanan rumah di rumah Zhongnanhai.

Warganet China telah menyerbu timeline media sosial dengan laporan bahwa Beijing berada di bawah kekuasaan militer. Beberapa pengguna juga melaporkan bahwa kendaraan militer bergerak ke Beijing.***

Pos terkait