Fajarasia.id – Laporan Badan Pusat Statistik menunjukkan inflasi Januari 2024 tercatat 0,04 persen. Sejumlah komoditas dari kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi pemicu inflasi di bulan Januari.
“Inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,18 persen dengan andil inflasi 0,05 persen. Komoditas yang berkontribusi pada inflasi adalah tomat, bawang merah dan beras,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Secara bulanan, inflasi Januari 2024 menurun dibandingkan inflasi bulan Desember 2023 yang tercatat sebesar 0,41 persen. Ini karena sejumlah komoditas pangan mengalami deflasi (penurunan harga) di Januari.
Komoditas tersebut di antaranya cabai rawit, cabai merah, dan tarif angkutan udara. Tomat memberikan andil inflasi terbesar 0,09 persen dan cabai rawit memberikan andil deflasi terdalam 0,11 persen.
Dari 38 provinsi yang dipantau BPS, sebanyak 35 provinsi mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di provinsi Papua Pegunungan sebesar 1,01 persen.
“Jika melihat data historis dalam lima tahun terakhir, selalu terjadi inflasi di Januari utamanya dipicu oleh komoditas pangan bergejolak. Namun inflasi secara umum dapat diredam oleh komoditas yang mengalami deflasi,” ucap Amalia.
Dengan inflasi bulanan sebesar 0,04 persen, maka inflasi tahunan di bulan Januari 2024 sebesar 2,57 persen. Sedangkan inflasi tahun berjalan sebesar 0,04 persen.***
