Fajarasia.id – Anggota Komisi I DPR, Farah Puteri Nahlia, meminta Badan Keamanan Laut (Bakamla) meningkatkan patroli guna mencegah penyelundupan. Dia juga mengapresiasi keberhasian Bakamla menangkap kapal asing yang menyelundupkan 1.200 koli pakaian bekas di perairan Patimban, Subang.
Menurut Farah, praktik penyelundupan tersebut merugikan ketahanan industri dan produksi tekstil yang menyerap tenaga kerja cukup besar. “Kalau industri ini terus diganggu oleh asing, nasib tenaga kerja kita akan terdesak,” ujarnya, Senin (3/2/2025).
Tambahan lagi, tekstil termasuk dalam tiga besar industri nonmigas yang memberikan devisa terbesar bagi negara. “Kita harus mendorong agar Indonesia menjadi sentra industri tekstil bukan hanya di Kawasan tetapi juga di dunia,” ujarnya.
Farah menyatakan wilayah Subang, Jawa Barat, yang menjadi lokasi penyelundupan merupakan lokasi produksi bahan baku tekstil terbesar. “Penguatan industri tekstil di Subang diharapkan mampu mengangkat kembali kejayaan industri garmen Indonesia,” ujarnya.
Anggota Fraksi PAN itu berharap kementerian dan lembaga terkait bekerja sama erat dengan pemerintah daerah untuk mencegah penyelundupan. “Jika ini tercapai, saya optimistis kita mampu membentengi rumah kita dari gempuran asing terhadap industri tekstil Indonesia,” ujarnya.****
