Analis Kredit Bank NTT Berpeluang Jadi Tersangka  Kasus Korupsi Rp. 5 Miliar

Analis Kredit Bank NTT Berpeluang Jadi Tersangka  Kasus Korupsi Rp. 5 Miliar

Fajarasia.id – Setelah memeriksa Direktur Kredit (Dirkredit) Bank NTT, Paulus Stefen Mesakh, tim penyidik Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kupang, bakal menjadwalkan pemeriksaan Analis Kredit Bank NTT, Mesakh Budiman Anggajadi.

Mesakh Budiman Anggajadi selaku analis kredit bakal dipanggil untuk diperiksa kedua kalinya sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pemberian fasilitas kredit senilai Rp. 5 miliar di Bank NTT kepada Rahmad alias Ravi.

“Setelah Direktur Kredit (Dirkredit) Bank NTT, Paulus Stefen Mesakh, penyidik juga bakal memanggil analia kredit Bank NTT, Mesakh Budiman Anggajadi untuk diperiksa sebagai saksi,” kata Kajari Kota Kupang, Banua Purba, S. H, M. H, Minggu 22 Januari 2023.

Ditegaskan mantan Asisten Pengawasan Kejati NTT, dalam kasus ini tim penyidik Tipidsus Kejari Kota Kupang telah mengantongi sejumlah nama untuk dijadikan sebagai tersangka dalam kasus pemberian fasilitas kredit senilai Rp. 5 miliar.

Menurut Kajari Kota Kupang, seluruh saksi yang diperiksa dalam kasus ini berpeluang untuk dijadikan sebagai tersangka baik itu Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Stefen Mesakh, Analis Kredit Bank NTT, Mesakh Budiman Anggajadi dan Direktur BPR Chista Jaya, Wilson Liyanto serta sejumlah notaris.

Namun, kata dia, penetapan tersangka dalam kasus ini akan dilihat dari peran masing – masing saksi. Dan, saksi mana yang dianggap paling bertanggung jawab maka saksi tersebut yang bakal ditetapkan sebagai tersangka.

“Semua saksi bisa jadi tersangka, baik Dirkredit Bank NTT, Paulus Stefen Mesakh, Analis Kredit, Mesakh Budiman Anggajadi, Direktur BPR Chista Jaya, Wilson Liyanto dan notaris juga bisa tergantung peran dan fungsi masing – masing dalam kasus ini,” tegas Banua.

Banua kembali menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kepentingan dalam kasus Bank NTT. Namun, diriny hanya ingin membuat Bank NTT, Bank kecintaan masyarakat NTT menjadi sehat.

Sehingga, lanjutnya, mafia kredit yang ada di Bank NTT akan dikejar hingga dimintai pertanggubg jawabannya atas perbuatannya terhadap Bank NTT, Bank kecintaan masyarakat NTT.

“Saya tegaskan. Saya tidak punya kepentingan dalam kasus Bank NTT. Saya hanya ingin membuat Bank NTT, Bank kecintaan rakyat tetap sehat dari para mafia koruptor yang mau menjarah uang Bank,” tegas Banua.(rey)

Pos terkait