Fajarasia.id – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya bersama BRIN, BNPB, dan TNI AU menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna membantu proses evakuasi korban longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau.
NaCl atau garam, kata Dwikorita, akan disemai di awan-awan hujan cumulus untuk mempercepat proses hujan agar segera terjadi sebelum memasuki Pulau Serasan, Natuna.
Proses tersebut dilakukan, agar evakuasi dan pencarian korban bisa terlaksana dengan baik dan tidak terhalang oleh hujan.
“Kondisi cuaca sangat berpengaruh dalam proses evakuasi dan pencarian korban. Selain itu dikhawatirkan juga terjadi longsor susulan jika hujan terus mengguyur sehingga membahayakan tim evakuasi,” ungkap Dwikorita di Natuna, Minggu (12/3/2023).
Dwikorita menjelaskan, BMKG bertugas menentukan awan dan titik koordinat semai NaCl atau garam. Setelahnya, garam akan diangkut dengan menggunakan pesawat milik TNI AU dan ditabur secara manual di atas awan target.
“InsyaAllah, operasi TMC ini dapat mempercepat proses evakuasi dan pencarian seluruh korban,” katanya.
Diketahui, satu kampung tertimbun tanah longsor di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Senin 6 Maret 2023. Hingga hari Jum’at (10/3), jumlah korban jiwa mencapai 55 orang, 37 orang ditemukan meninggal. Sementara, 18 orang dilaporkan masih hilang.****