Tidak Lolos Pemilu 2024, Simpatisan Partai Prima Sempat Buat Ricuh hingga Pukul Polwan di KPU

Tidak Lolos Pemilu 2024, Simpatisan Partai Prima Sempat Buat Ricuh hingga Pukul Polwan di KPU

Fajarasia.id – Polisi menangkap seorang perempuan yang merupakan simpatisan Partai Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) dalam aksi demo di depan Kantor KPU, Rabu (14/12).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan perempuan itu diamankan karena melakukan pemukulan terhadap polisi wanita (polwan) selaku tim negosiator.

“Satu peserta aksi yang melakukan pemukulan kepada anggota Polwan,” kata Komarudin saat dihubungi.

Pemukulan itu terjadi saat massa Partai Prima memaksa masuk ke dalam Kantor KPU. Anggota kemudian mengimbau massa untuk tenang, namun mereka tetap memaksa masuk.

“Tapi mereka tetap bersikeras dan terjadilah pemukulan oleh salah satu massa yang mengatasnamakan partai itu kepada tim negosiator kami,” tuturnya.

Beredar isu bahwa pemukulan itu terjadi karena ada anggota polisi yang diduga melakukan pelecehan terhadap massa aksi. Namun hal ini dibantah oleh Komarudin.

Komarudin mengklaim pihaknya memiliki bukti berupa video yang membuktikan bahwa tidak terjadi aksi pelecehan oleh anggota

“Tidak ada. Silakan dibuktikan saja kalau mereka punya dokumentasi yang memang orang itu dilecehkan, tidak ada. Itu yang menangani polwan,” ucap dia.

Komarudin menyampaikan perempuan yang diamankan itu saat ini tengah diperiksa Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

“Diperiksa di Kamneg Polda,” ujarnya.

Sementara, seorang peserta aksi dari simpatisan Partai Prima merangsek masuk ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan cara memanjat pagar.

Laki-laki yang mengaku bernama Nuradim dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Prima DKI Jakarta itu berhasil memanjat partai setinggi dua meter dan masuk ke kompleks KPU.

Ia bersikeras ingin bertemu dengan salah satu komisioner KPU untuk menyampaikan aspirasi sekaligus meminta penjelasan.

“Kami sudah tujuh jam di sini, apa permasalahan KPU tidak mau menemui kami. Kami mau komisioner KPU menemui kita termasuk untuk dalam tuntutan kami dalam transparansi,” kata Nuradim, Rabu (14/12).

Aksi nekat ini pun membuat petugas keamanan langsung bergegas mengamankan.

Sebelum ada aksi nekat lompat pagar, sejumlah pentolan Partai Prima juga terlihat melakukan aksi mendorong pagar setinggi, mereka mendesak untuk segera dipertemukan dengan perwakilan KPU.

“Biarkan kami jemput komisioner KPU,” demikian bunyi pekikan teriakan massa.

Berdasarkan pantauan dilapangan , puluhan massa aksi mendesak komisioner KPU untuk bertanggung jawab terhadap perbuatan diskriminasi partai politik baru di Pemilu 2024.

“Komisioner harus mau bertanggung jawab apa yang terjadi perbuatan intimidasi yang anda lakukan,” ujar orator di atas mobil komando partai Prima.***

 

Pos terkait