Fajarasia.id – Kemenperin mencatat nilai ekspor industri mainan nasional sepanjang Januari-September 2022 mencapai USD383 juta. Ini membuat mainan anak menjadi salah satu komoditas ekspor andalan industri manufaktur Indonesia, karena nilai ekspornya terus meningkat.
“Hingga saat ini, jumlah industri mainan berskala besar dan sedang yang ada di Indonesia sebanyak 131 perusahaan. Tenaga kerja yang terserap di industri ini sebanyak 36 ribu orang,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita, melalui rilisnya yang diterima, Sabtu (10/12/2022).
“Jumlah itu meningkat 29,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang nilainya mencapai USD295 juta. Negara utama tujuan ekspor mainan Indonesia antara lain adalah Amerika Serikat, Singapura, Inggris, Cina dan Jerman,” ujar Reni.
Menurut Reni, sebagian besar industri tersebut berlokasi di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Jenis produk mainan yang paling banyak diekspor, menurutnya, adalah boneka, stuffed toy, dan mainan model yang diperkecil.
Salah satu industri mainan anak terbesar di Indonesia adalah PT Mattel Indonesia, yang menyerap 9.000 tenaga kerja. Perusahaan asal Amerika Serikat itu memiliki dua pabrik di Indonesia.
Pabrik di kawasan timur memproduksi boneka Barbie. Untuk pabrik di kawasan barat memproduksi mainan mobil (die cast car) dengan merek Hot Wheels.
“Perusahaan tersebut memiliki kapasitas produksi 85 juta boneka fesyen dan 120 juta mainan mobil per tahun. Mereka juga melibatkan industri kecil dan menengah (IKM) dalam proses produksinya,” ucap Reni.
Mattel Indonesia berkontribusi lebih dari 35 persen dari total nilai ekspor mainan anak dari Indonesia ke dunia. Perusahaan tersebut juga berencana meningkatkan investasinya dengan memperluas pabrik fashion dolls. Perluasan ini diperkirakan mampu menyerap 2.500 tenaga kerja baru.
Kemenperin juga menetapkan PT Mattel Indonesia sebagai “National Lighthouse Industry 4.0” untuk percontohan implementasi industri 4.0 di Indonesia. Kemenperin berharap Mattel Indonesia bisa menjadi rujukan bagi IKM dalam melakukan tranformasi energi.*****