Mayoritas Saham Menguat, IHSG Naik 0,22 Persen

Mayoritas Saham Menguat, IHSG Naik 0,22 Persen

Fajarasia.id – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak dinamis di zona hijau sepanjang sesi perdagangan hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berdasarkan data BEI, ditutup naik 0,22 persen (16 poin) ke level 7.170,74.

Saham-saham yang hari ini mendorong penguatan IHSG adalah saham sektor bahan baku, finansial dan energi. Sebanyak 336 saham harganya naik, 323 saham stagnan dan 296 saham harganya turun.

Tim Analis Phillip Sekuritas Indonesia menyebutkan, hari ini terjadi ‘net sell’ (jual bersih) oleh investor asing sebesar Rp317 miliar. Saham-saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, GOTO, AMMN, PANI dan HEAL.

Volume saham yang diperdagangkan hari ini tercatat sebanyak 19 miliar lembar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1,2 juta kali transaksi. Total nilai perdagangan mencapai Rp10,62 triliun dan kapitalisasi pasar sampai akhir perdagangan sebesar Rp12.468 triliun.

Menurut Tim Phillip Sekuritas Indonesia,, hari ini indeks harga saham di bursa Asia ditutup naik. Penguatan dipimpin oleh Indeks Hang Seng, Hong Kong sebesar 1,75 persen.

“Bursa saham Asia menguat karena sentimen pasar jelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS terpilih. Para investor menunggu kejelasan mengenai kebijakan-kebijakan Trump yang akan datang,” kata Tim Phillip Sekuritas, Selasa (21/1/2025).

Sementara, pembicaraan antara Trump dan pemimpin Tiongkok, Xi Jinping membuka harapan meredanya ketegangan AS-Tiongkok. Mereka membahas masalah perdagangan, TikTok dan fentanyl.

“Sejauh mana momentum positif ini akan berlanjut, tergantung seberapa cepat Trump mengimplementasikan kebijakannya. Seperti pemangkasan pajak, hingga pengenaan tarif tinggi dan kontrol imigrasi yang ketat,” ucap Tim Phillip Sekuritas.

Lebih lanjut, Tim Phillip Sekuritas mengatakan, sikap Trump terhadap berbagai isu akan mempengaruhi keputusan investasi di berbagai sektor. Misalnya isu persaingan teknologi dengan Tiongkok dan isu perubahan iklim akan mempengaruhi investasi di sektor semikonduktor hingga kendaraan listrik.****

 

Pos terkait