KBRI optimistis kerja sama penelitian RI-Australia kian meningkat

KBRI optimistis kerja sama penelitian RI-Australia kian meningkat

Fajarasia.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra menyatakan optimistis bahwa kerja sama penelitian antara Indonesia dan Australia semakin meningkat.

“Pemerintah memiliki program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang salah satunya mendorong dan memfasilitasi mahasiswa serta dosen untuk memiliki pengalaman internasional, baik melalui konferensi internasional, mengambil kredit di universitas luar negeri, maupun magang di institusi top dunia,” kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu(5/8/2023).

Sebanyak 20 orang dari Australian National University (ANU) berkunjung ke KBRI Canberra pada Jumat. Mereka adalah penerima beasiswa penelitian Future Research Talent (FRT) dari ANU College of Science. FRT adalah program kompetitif dan bergengsi yang ditujukan untuk menarik mahasiswa dan staf muda terbaik dari institusi papan atas Indonesia.

Najib mengatakan kegiatan tersebut sejalan dengan agenda pemerintah Indonesia dalam mendorong para mahasiswa dan dosen untuk memiliki pengalaman internasional dan program ANU FRT dapat meningkatkan kerja sama penelitian antara Indonesia dan Australia.

“ANU merupakan universitas yang masuk dalam top 100 dunia, sehingga sangat mendukung agenda pemerintah yang sedang menggencarkan MBKM,” ujarnya.

Najib juga menyampaikan kegembiraannya bertemu dengan ilmuwan masa depan Indonesia yang akan mengikuti program penelitian di ANU selama tiga bulan, demikian pernyataan tersebut.

“ANU FRT dapat menjadi model bagi universitas lain untuk meningkatkan kerja sama penelitian. FRT memberi kesempatan peneliti muda Indonesia belajar dan kelak ketika mereka menjadi peneliti di Indonesia, tentu akan bekerja sama dengan Australia, karena telah terbangun jejaring saat melakukan penelitian di ANU. Saya optimis kerjasama penelitian Indonesia dan Australia akan meningkat di masa depan,” kata Najib.

Pada tahun ini, Pemerintah RI mengirim hampir 200 mahasiswa untuk kuliah satu semester di universitas top Australia dengan beasiswa Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA).

Kuota ANU FRT untuk Indonesia sebanyak 20 orang, namun berdasarkan proses seleksi yang ketat hanya 19 orang yang terpilih. Sebanyak 10 mahasiswa terpilih ke ANU dan sembilan mahasiswa ke Canberra Institute of Technology.

Mereka berasal dari berbagai kampus di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Syiah Kuala, Universitas Sanata Dharma, Universitas Udayana, Indonesian International Institute of Life Sciences; dan ada pula peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).***

 

Pos terkait