Fajarasia.id – Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak bersama Jaringan Tengkawang Kalimantan menghadirkan Festival LIKE Tengkawang untuk mengenalkan kepada khalayak luas tentang ikon Kalbar dan manfaatnya dari segi ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan.
“Buah Tengkawang merupakan maskot dari Kalbar. Kegiatan ini merupakan arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) karena meliputi aspek Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi terbarukan (LIKE) yang merupakan bagian dari potensi buah Tengkawang,” ujar Dekan Fakultas Kehutanan Untan Pontianak Farah Diba di Pontianak, Sabtu (30/9/2023).
Ia menjelaskan bahwa tengkawang merupakan tumbuhan asli dari Kalimantan yang memiliki potensi dari segi ekonom, sosial, budaya, lingkungan, serta kegunaannya untuk bahan makanan, kosmetik, herbal, dan lain-lain.
“Dengan kegiatan ini tentu menjadi perhatian kami untuk menyusun rencana aksi bersama serta berbagi peran antar pihak terkait dengan akan datangnya musim panen tengkawang di akhir 2023,” papar dia.
Sementara itu, Jaringan Tengkawang Kalimantan berharap perlu dukungan untuk membantu perekonomian dari segi peralatan ataupun pendampingan teknis dalam mengolah buah Tengkawang menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi,
“Tengkawang merupakan potensi melimpah yang ada di Kalbar tetapi pohon ini tidak bisa menghasilkan buah setiap tahunnya,” ujar Koordinator Jaringan Tengkawang Kalimantan, Valentinus Heri di Pontianak.
Menurutnya saat ini sebagai komoditas, tengkawang dihadapkan pada kendala produksi oleh sebab itu diperlukan upaya dari para peneliti dan akademisi untuk menemukan teknik baru agar pohon tengkawang bisa dipanen setiap tahun.
“Informasi dari masyarakat terkait panen Tengkawang akan terjadi pada akhir tahun 2023. Maka dari itu pertemuan Jaringan Tengkawang Kalimantan menjadi momentum untuk persiapan panen,” kata dia.
Kegiatan yang berlangsung dari Jumat-Sabtu, 29-30 September 2023 dilakukan di Untan Pontianak. Sejumlah rangkaian dihadirkan di momen tersebut.****