Fajarasia.id – : Sejak diluncurkan bulan November 2024, Indonesia Anti-Scam Center (IASC) menerima 20.975 laporan kasus penipuan transaksi keuangan. Penanganan kasus tersebut berhasil menyelamat dana masyarakat sebesar Rp91,9 miliar.
“Jadi dalam waktu sebulan lebih kita sudah bisa menyelamatkan dana hampir 100 miliar, dari total kerugian 363 miliar. Total kerugian itu dari laporan kasus penipuan transaksi keuangan yang disampaikan melalui bank penyedia sistem pembayaran atau ke sistem IASC,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi dalam keterangan hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa (7/1/2024).
Selain itu, dari 33.558 rekening yang terkait penipuan, sebanyak 9.034 rekening sudah berhasil diblokir oleh IASC. “Kinerja IASC tidak lepas dari kesadaran masyarakat untuk segera melapor bila terkena atau berpotensi terkena scam,” ucap Friderica.
Menurutnya, semakin cepat melapor, maka potensi dananya bisa diselematkan semakin besar. Banyak kasus, kejadiannya sudah lama baru dilaporkan sehingga dananya sulit dilacak lagi.
Adapun kasus penipuan yang paling banyak dilaporkan adalah penipuan jual beli secara daring dan penawaran investasi bodong. Penipuan dimana orang dikabarkan dapat hadiah tapi harus melakukan transfer sejumlah uang, tawaran pekerjaan palsu dan fake call.
“Ke depan, Indonesia Anti-Scam Center akan terus meningkatkan kapasitasnya. Sehingga dapat lebih cepat dalam menangani kasus-kasus penipuan di sektor keuangan,” ujar Friderica.***
