Fajarasia.id – Bappenas merespon, pernyataan Menkeu RI Sri Mulyani yang menyebutkan, Indonesia berpotensi rugi sebanyak Rp544 triliun akibat perubahan iklim. Bappenas menjelaskan, ucapan Menkeu tersebut didasarkan atas analisis potensi dampak dari perubahan iklim selama 5 tahun dari 2020-2024.
“Bappenas sudah bekerja sama dengan kementrian/lembaga termasuk BMKG dan universitas ini sudah memproyeksikan perubahan iklim Indonesia sampai 2045. Kalau tidak ada perubahan apa-apa maka akan diperkirakan sering terjadi extreme event dari sisi cuaca,” kata Direktur Lingkungan Hidup Kementrian PPN BAPPENAS, Medrilzam, Selasa (5/3/2024).
Imbas dari extreme event itu, kata Medrilzam, membuat cuara di Indonesia seringkali basah dan kering sekali. Frekuensi ini disebutkannya, akan sering terjadi di Indonesia.
“Sehingga bencana alam yang terkait hidrometeorologi akan lebih sering terjadi. Kemungkinan kerugian yang dialami Indonesia mencapai ratusan triliun,” ucap Medrilzam.
Diberitakan sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, dampak perubahan iklim bisa menimbulkan kerugian Indonesia hingga Rp544 triliun. Menkeu menuturkan, Bappenas telah memperkirakan nilai kerusakan dan kerugian antara periode 2020-2024.
“Bappenas mengestimasi Rp544 triliun antara periode 2020 hingga 2024. Perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut diperkirakan berdampak pada nilai Gross Domestic Product (GDP) Indonesia,” kata Menkeu pada acara Pertemuan Nasional Results-Based Payment Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (RBP REDD++) Tahun 2024 yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (21/02/2024). yang lalu****