Fajarasia.co – Hari ini kota Malang berduka karena kerusuhan yang terjadi setelah laga Arema vs Persebaya yang berlangsung pada Sabtu (1/10/2022) tadi malam dan menyebabkan ratusan orang tewas.
Kejadian bermula saat pertandingan sepak bola pekan ke-11 yang mempertemukan dua klub sepakbola Jawa Timur tersebut berakhir dengan kekalahan Arema Malang.
Imbasnya membuat para suporter Arema tidak menerima hasil pertandingan tersebut dan membuat kericuhan.
Dalam menangani kericuhan tersebut pihak keamanan dan aparat kepolisian menembakkan gas air mata mengarah ke tribun suporter Stadion Kanjuruhan.
Akibatnya semua orang yang berada di tribun tersebut berlarian menuju pintu keluar. Akhirnya, tak terhindarlah kejadian para suporter saling menginjak dan bertumpukkan dengan keadaan mata perih dan sesak dada.
Kondisi para suporter yang panik karena terkena gas air mata tersebut diduga menjadi penyebab utama kematian mereka.
Diketahui tribun di Stadion Kanjuruhan hanya memiliki pintu yang kecil dan tidak memungkinkan untuk mengeluarkan banyak orang di waktu yang singkat.
Dikutip melalui video yang bersumber dari akun Twitter @anggitadya, terdapat video singkat memperlihatkan iring-iringan mobil ambulans yang membawa korban jiwa melewati persimpangan jalan dengan suara sirine yang dinyalakan sebagai pertanda.
Banyaknya korban jiwa, mobil ambulans dari berbagai rumah sakit maupun milik swadaya masyarakat dikerahkan untuk mengantar korban kembali ke rumah mereka masing-masing.
Unggahan tersebut banyak menuai komentar warganet,
“Tidak pernah terlintas dalam benak mereka bahwa sepakbola itu menyatukan bukan menyakitkan, jadilah suporter yang militan dan loyal namun juga menggunakan akal sehat karena tidak ada pertandingan sepak bola yang sebanding dengan nyawa,” tulis akun @666ram_
” Seandainya para suporter tidak masuk ke area lapangan setelah laga usai, engga akan terjadi insiden memilukan itu,” tulis akun @djalutirtadamma.****
