Fahri Hamzah: Kebebasan Menyampaikan Pendapat dalam Kondisi Darurat

Fahri Hamzah: Kebebasan Menyampaikan Pendapat dalam Kondisi Darurat

Fajar Asia.co – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan, situasi kehidupan berdemokrasi di Indonesia, utamanya soal kebebasan menyampaikan pendapat, dalam kondisi darurat.

“Akibatnya, cita rasa negara dalam berdemokrasi sudah sangat hambar sekali,” kata Fahri Hamzah saat dihubungi media, Senin (11/4/2022).

Salah satu yang disorot Fahri Hamzah adalah soal Undang Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yang dinilai dengan gampang memperkarakan orang, dan pada akhirnya ini akan merusak kondisi kehidupan demokrasi di Indonesia.

“Saat ini warga Indonesia jadi takut bercanda. Nah, kondisi ini diperparah disfungsi sejumlah lembaga negara dalam menangani persoalan kehidupan berdemokrasi,” ujarnya.

Padahal. Fahri mengatakan bahwa humor dan sense of humor adalah salah satu ciri dari negara yang matang negara demokrasi negara yang dewasa.

“Saya pernah meminta kepada Presiden Jokowi agar UU ITE tersebut melalui Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perpu),” ujar mantan Wakil Ketua DPR RI ini.

Fahri menambahkan, salah satu penyebab situasi itu adalah kapasitas negara untuk mengelola kehidupan berdemokrasi sangat rendah. Itu lah sebenarnya yang menjadi masalah.

“Dan kebetulan pula di sekitar presiden tak ada yang canggih. Maaf saja ya kalau di sekitar presiden tuh ada intelektual besar, ada filosofi pemikir, kayaknya Pak Jokowi akan kelihatan canggih,” sebutnya.

Tetapi sayangnya, masih menurut penilain Fahri, disekeliling Presiden Jokowi saat ini adalah pedagang, yang isi kepalanya itu hanya ‘jualan’, sehingga akhirnya Jokowi seperti itu.

“Karena itu menurut saya, semua kecemasan ini harus dibalikkan kembali. Dan, pemerintahan ini masih punya umur 2 setengah tahun, jadi Pak Jokowi harus menciptakan musim tentang kebebasan untuk berpendapat dan mengambil inovasi yang terbaik supaya demokrasi dan kehidupan masyarakat kita tambah baik,” imbuh politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. *

Pos terkait