Cipayung Plus Keberatan Nama Organisasi Dibawa-bawa untuk Dukung 01

Cipayung Plus Keberatan Nama Organisasi Dibawa-bawa untuk Dukung 01

Fajarasia.id – Sejumlah organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus keberatan nama organisasi dibawa-bawa oleh alumni untuk mendukung paslon nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muahimin Iskandar (AMIN). Cipayung plus meminta agar nama mereka tidak dicatut dalam kontestasi politik.

Beberapa ketua umum organisasi kemahasiswaan dan pemuda (OKP) yang tergabung di bawah naungan Cipayung Plus tersebut, kompak membantah terlibat dalam kegiatan paslon AMIN. Bantahan pertama datang dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang namanya ikut dicatut dalam flyer dukungan.

Ketua UMUM IMM Abdul Musawir Yahya menyayangkan pencatutan nama organisasinya dalam flyer tersebut. Dia menyebut pencatutan nama dilakukan oleh oknum alumni organisasi.

“Itu kan oknum, beberapa alumni yang pernah tergabung di situ, yang memakai latar belakang organisasi. Cuma yang kami tidak mau adalah ketika disebutkan organisasinya, nah itu yang tidak boleh,” ucap Musawir, Melalui Rilis yang diterima Redaksi, Senin (22/1/2024).

“Kita mengkhawatirkan publik melihat atau membaca Cipayung Plus atau organisasi ekstra berpihak pada salah satu paslon, sementara organisasi ekstra yang selama ini kami bawa, tidak boleh kita tarik ke ranah politik,” sambung dia.

Musawir mengatakan IMM adalah gerakan milik semua pihak. Musawir menuturkan IMM dapat menjadi mitra semua pasangan calon dalam membangun narasi kebangsaan.

“Kalau diarahkan pada salah satu calon, maka khawatirnya organisasi ekstra ditarik ke ranah politik praktis. Sementara sesungguhnya gerakan ini milik semuanya. Kami bisa jadi partner semua calon untuk membangun narasi kebangsaan,” ucap Musawir.

Dia pun menyarankan kepada pihak-pihak yang sudah tak lagi menjadi bagian dari IMM, agar menggunakan nama pribadi dalam mendukung paslon presiden dan wakil presiden pilihannya, “Jika ada oknum tertentu memakai nama organisasi ekstra dan menyebutkan, maka itu sangat disayangkan. Berpolitik saja atas nama pribadi, lebih elegannya seperti itu,” ujar Musawir.

Beredarnya dukungan yang mencatut nama organisasi ini terdapat dalam pengumuman atau flyer mengenai konsolidasi nasional alumni sejumlah organisasi kemahasiswaan dan pemuda untuk memenangkan pasangan AMIN.

Dilihat detikcom dari flyer digital di perpesanan WhatsApp, Sabtu (20/1), tertera informasi berbunyi ‘Coming Soon Konsolidasi Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN)’. Lalu terdapat foto paslon tersebut dengan pose mengangkat tangan kanan.

Dalam flyer digital tersebut juga tertulis nama organisasi kemahasiswaan dan pemuda di antaranya Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi), Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis). Tercantum juga Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

Ketua Umum GMKI Jefri Gultom, dalam keterangan tertulis mengatakan wacana deklarasi itu tidak benar. Dia menyatakan terjadi pengklaiman.

“Saya sudah dengar wacana deklarasi eksponen Cipayung dan saya melihat ada mereka tulis GMKI ikut dalam deklarasi tersebut. Jadi saya membantah hal tersebut tidak benar, karena sampai saat ini GMKI bukan organisasi politik,” ungkap Jefri Gultom.

Jefri menuturkan siapa saja boleh menentukan pilihan, tetapi baiknya tidak dengan mencatut. Menurut Jefri, politik adalah seni dan suci untuk sejarah baik bangsa.

“Pilpres ini mau siapa dukung siapa tidak ada masalah dengan kami, tetapi jangan ada klaim-klaim. Kita harus berpolitik dengan baik agar masyarakat memilih dengan kesadaran, bukan dengan cara-cara yang tidak baik.Saya selaku Ketum GMKI mengajak semua pihak untuk berpolitik dengan baik dan benar demi bangsa dan negara ini,” tutur Jefri.

“Karena politik itu adalah seni. Dan kalau seperti senior saya, Sabam Sirait, pernah mengatakan politik itu Suci, jadi kita harus jaga kesucian politik itu. Jangan dikotori dengan cara-cara yang tidak baik dan penuh kebohongan. Siapapun yang terpilih nanti kita harapkan membawa Indonesia harus di mata dunia,” imbuh Jefri.****

Pos terkait